1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Kenyataan tentang Dracula

Discussion in 'History and Culture' started by shinobi32, Mar 18, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. shinobi32 M V U

    Offline

    Forza Inter!

    Joined:
    Jul 31, 2008
    Messages:
    18,327
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +72,899 / -10
    (Makalah ini disampaikan dalam bedah buku Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib” di auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM Oleh: Ragil Nugroho)

    Membongkar Sebuah Kebohongan

    vlad_tepes
    Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat film-film seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)-yang dibuat ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang terus-menerus diproduksi.

    Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu?

    [​IMG]

    Dalam buku berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia , keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil Islam-dan Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas. Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun Asia . Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel- benteng Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.

    Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:

    [​IMG]

    “Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami.”

    Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut:

    “Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal.”
    Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania , Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.


    Bram Stroker, Pengarang Cerita Dracula

    [​IMG]

    Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat-khususny a umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah.
    Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka-pahlawan dari pihak Islam-dan sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.


    Sultan Mehmed II

    444px-Gentile_Bellini_003.jpg

    Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.

    Selain yang telah dipaparkan di atas, buku “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam penyiksaan Dracula dan sepak terjang Dracula yang lainnya.

    Sebagai penutup tulisan ini penulis ingin menarik suatu kesimpulan bahwa suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk penjajahan yang lain-politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah ini dilakukan secara halus dan sistematis, yang apabila tidak jeli maka kita akan terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis terhadap sejarah merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak terjerat dalam penjajahan sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia ini-walaupun masih merupakan langkah awal-bisa dijadikan pengingat agar kita selalu kritis terhadap sejarah karena ternyata penjajahan sejarah itu begitu nyata ada di depan kita.

    Wikipedia pun mengkonfirmasikan eksistensi historis Dracula yang membantai ribuan Muslim dengan cara menusuk/mensula (impale)

    Kekejaman "pahlawan" Dracula

    Dracula: Tukang Sula Dari Wallachia

    Sosok Dracula mulai dikenal ketika Bram Stoker meluncurkan novel berjudul “Dracula.” Dalam novel tersebut sang tokoh utama digambarkan sebagai vampir haus darah yang muncul di setiap purnama. Bergentayangan menggerayangi malam dengan sosok yang berubah-ubah: serigala, kelelawar maupun sesosok manusia. Apakah Dracula memang mengerikan sebagaimana digambarkan Bram Stoker? Faktanya, lebih mengerikan dari itu!

    Vlad Tsepes III (1431-1476 M) atau lebih popular sebagai Dracula lahir di Transylvania, Rumania. Tak ada catatan resmi tanggal berapa ia dilahirkan. Para sejarawan hanya menduga bahwa ia dilahirkan pada bulan November atau Desember 1431 M. Ia anak kedua dari pasangan Vlad II dan Cneajna, seorang putri dari Moldavian. Sebagai seorang darah biru, ia mendapatkan pelajaran agama, ilmu sosial dan eksakta. Namun, ia lebih suka berlatih kuda. Selain itu, ia juga gemar berkelahi. Kegemarannya berkelahi kemungkinan besar disebabkan oleh lingkungannya yang dipenuhi hiruk-pikuk perang. Nyaris setiap hari ia menyaksikan akibat-akibat perang dan mendengar kisah-kisah tentang peperangan. Lambat-laun, semua itu mendarah daging dalam kesadarannya. Pada usia 11 tahun Dracula harus ikut menanggung konsekwensi perang. Hutang budi sang ayah, Vlad II, terhadap Kesultanan Turki Ottoman, mengharuskan ia dan saudaranya, Randu, menjadi jaminan. Kakak beradik itu pun harus berpisah dengan orang tua mereka dan tinggal di Turki.

    Meski Kesultanan Ottoman memperlakukannya dengan baik, Dracula justru menjadi pribadi pemberontak. Di Turki, salah satu hobinya adalah menyaksikan saat-saat pemancungan kepala para penjahat besar dan pengkhianat. Sifat kejinya juga tercermin dari kegemarannya menyunduk binatang. Di sela-sela waktu luangnya, ia akan menangkap kecoa, tikus, laba-laba, burung dan binatang lainnya, lalu menyunduk binatang-binatang itu layaknya tukang sate menyunduk daging kambing. Ia akan sangat puas melihat binatang-binatang yang disunduknya menggelepar menunggu ajal.

    Selepas meninggalkan Turki, kekejian Dracula semakin menjadi. Bisa dikatakan bahwa pada masa pemerintahannya merupakan masa-masa paling mengerikan dalam sejarah Wallachia. Mulai dari rakyat jelata hingga pejabat istananya tak luput menjadi santapan kekejiannya. Sebagian korbannya dibunuh dengan cara disula: ditusuk mulai bagian anus dengan tongkat kayu hingga tembus ke kepala, tenggorokan, punggung atau perut! Setelah sula masuk ke tubuh korban, maka sula tersebut akan dipancangkan sehingga tubuh korban turun sedikit demi sedikit mengikuti berat badan. Pada saat-saat seperti itu, korban akan menggelepar karena rasa sakit yang luar biasa. Penyulaan bagi Dracula tak ubahnya seperti pesta. Dalam pesta kejinya itu, ia bisa menyula 1000-3000 orang. Bahkan, ia pernah menyula 23.000 orang! Sambil melihat korban disula ia akan menikmati hidangan yang tersaji di mejanya tanpa menghiraukan jeritan dan gelepar korban. Setelah korban dipancangkan, ia akan berjalan keliling melihat para korban. Ia akan sangat puas melihat para korban masih berteriak dan bergerak kesakitan.

    [​IMG]

    Selain penyulaan, Dracula juga mempunyai metode-metode penyiksaan lainnya. Di antaranya adalah memotong payudara korban perempuan, merusak alat kelamin, merebus hidup-hidup, menarik korban dengan kuda, mencekik dan menghidangkan korban pada binatang buas. Demi menjalankan metode-metode penyiksaannya itu, Dracula memiliki tempat-tempat khusus:

    Lapangan
    Lapangan yang dipilih Dracula biasanya berada di luar kota Wallachia. Lapangan tersebut terdiri dari hamparan rumput hijau dengan hutan di sekelilingnya. Menjelang hari penyulaan, tempat itu akan dibersihkan, didirikan tenda-tenda dan tempat duduk bagi pejabat istana.
    Para korban akan dibawa ke lapangan penyulaan sehari sebelumnya dan ditempatkan begitu saja tanpa perlindungan. Keesokan harinya, lapangan penyulaan kan segera ramai. Para prajurit akan mempersiapkan segala sesuatunya, sementara para korban hanya diam pasrah. Hanya anak-anak kecil yang tak tahu apa-apa menangis sahut-menyahut.

    Ketika matahari sudah meninggi, Dracula dan para pejabat istana menempati tempat duduk yang telah disediakan. Setelah semuanya siap, Dracula akan memerintahkan agar penyulaan segera dimulai. Satu per satu korban pun disula dan dipancangkan di tengah lapangan. Jerit dan lolong kesakitan para korban segera memenuhi berbagai sudut lapangan. Tetapi, Dracula menikmati semuanya dengan riang.
    Usai penyulaan, lapangan dipenuhi ribuan mayat yang terpancang dengan berbagai posisi, tapi dengan ekspresi yang sama: menahan sakit yang luar biasa. Selama tiga bulan lebih, mayat-mayat itu dibiarkan begitu saja hingga membusuk dengan sendirinya. Bila penduduk di sekitar lapangan penyulaan tidak tahan, mereka akan membakar mayat-mayat itu.

    Alun-alun
    Setiap benteng di Wallachia biasanya dilengkapi dengan alun-alun. Dalam situasi normal, alun-alun akan dipakai sebagai tempat berlatih para prajurit atau berkumpul mendengarkan instruksi para komandan maupun Dracula sendiri. Tetapi, pada saat-saat tertentu, alun-alun itu juga digunakan sebagai tempat penyiksaan. Penyiksaan di alun-alun biasanya berupa perebusan korban dalam keadaan hidup atau memangsakan korban pada binatang buas. Jika korban akan direbus, disiapkanlah bejana besar di tengah-tengah alun-alun, di atas tungku yang menyala-nyala. Jika korban akan dimangsakan pada binatang buas, korban akan dibiarkan terikat di tengah alun-alun sampai binatang buas dilepaskan.
    Dracula akan menikmati penyiksaan-penyiksaan itu di salah satu menara benteng dan tidak akan meninggalkan tempatnya sebelum “pestanya” usai.
    Penjara bawah tanah
    Sebagian penjara Dracula berada di ruang bawah tanah. Di penjara bawah tanah itu ada ruang khusus penyiksaan. Ukurannya kira-kira 3×4 meter. Sebuah meja sepanjang dua meter diletakkan di tengah ruang di mana korban akan dibaringkan.
    Penyiksaan di ruangan ini biasanya berupa pengulitan dan perusakan organ kelamin. Layaknya ahli bedah, Dracula akan menguliti tubuh korban. Suara jeritan korban tampaknya begitu indah baginya sehingga ia betah berjam-jam berada di tempat ini. Takkan ada yang berani yang melintas di depan tempat ini saat Dracula melakukan penyiksaan, termasuk prajurit terkejam sekalipun.

    Rumah penduduk
    Rumah penduduk juga tak luput menjadi tempat penyiksaan. Dengan licik, Dracula akan mengumpulkan para penduduk di suatu rumah dengan dalih akan memberikan penjelasan tentang keputusan kerajaan terbaru. Setelah semua berkumpul di dalam rumah, diam-diam Dracula akan menyelinap keluar, lalu memerintahkan prajuritnya untuk mengunci semua pintu dan membakar rumah itu.

    Ruang istana
    Sebagian besar korban Dracula di tempat ini adalah para bangsawan dan duta-duta kerajaan lain. Sambil menyantap makanan, Dracula akan menyiksa korbannya: mencekik, memaku atau menguliti. Maka, tak heran jika lantai istana sering merah karena genangan darah.

    Akibat kekejamannya, penduduk sekitar Wallachia menggambarkan Dracula sebagai titisan setan haus darah. Dari sinilah legenda vampir itu kemungkinan berasal. Semakin lama mitos tentang Dracula berkelindan hingga menutupi fakta siapa sebenarnya Dracula. Tak banyak yang tahu bahwa Dracula adalah salah satu panglima Perang Salib yang telah membantai ± 300.000 umat Islam. Pembantaian itu dilakukannya selain sebagai panglima Perang Salib, juga sebagai upaya balas dendam terhadap Kesultanan Turki Ottoman yang dianggapnya telah merampas masa kecilnya.
    Pada akhir hayatnya, Randu, saudaranya sendiri, turut serta dalam memburu kematiannya. Randu juga yang kemudian menggantikannya sebagai penguasa Wallachia.

    sumber: Basarab, Orhan.2008.Sultan Mehmed II: Sang Pembantai Dracula. Darul Ikhsan: Yogyakarta



     
    Last edited: Mar 21, 2013
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. AcnologiaScream Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 6, 2012
    Messages:
    170
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +17 / -0
    kurang setuju bro

    Bram Stoker tidak menutupi sejarah Vlad Tepes III bram cuma membuat karakter berdasarkan Vlad Tepes

    dan juga orang luar udah banyak yang tau tentang kekejaman Vlad Tepes jadi tidak di "Tutupi"
    plus orang rumania menganggap Vlad Tepes sebagai pahlawan (menurut saya) karena vlad tepes kan hanya melindungi daerah kekuasaannya
    sebagai pangeran wallanchia jadi secara tidak langsung orang rumania menganggap dia pahlawan dan orang turki menganggap dia pembunuh massal,
    jadi ini hanya masalah persfektif atau cara pandang sama kasusnya kayak hitler

    jadi menganggap orang barat menutup-tutupi terlihat terlalu mendeskriminasi dan itu bukan pembenaran

    cuma berpendapat bro :peace:
     
    • Like Like x 1
  4. shinobi32 M V U

    Offline

    Forza Inter!

    Joined:
    Jul 31, 2008
    Messages:
    18,327
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +72,899 / -10
    masak pembantai orang dengan ditusuk kayak sate bisa disebut dengan pahlawan?
    artinya para penjahat perang seharusnya gak diadili dong di negara nya sendiri, kan pahlawan bangsa.
     
    • Like Like x 1
  5. dankyu Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 20, 2011
    Messages:
    177
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +8 / -0
    sejarah milik pemenang dan penguasa....
     
  6. AcnologiaScream Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 6, 2012
    Messages:
    170
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +17 / -0
    saya tidak bilang "para penjahat perang seharusnya gak diadili di negara nya sendiri"
    hanya saja ini masalah perspektif bagaimana cara bro memandang sebuah situasi karena tidak semuanya hal itu buruk , pasti ada hal baik jika dilhat dari sudut pandang yang berbeda
    :peace: :peace: :peace:

    coba bro pikir seorang pangeran melindungi wilayahnya dari invasi orang luar pasti secara otomatis akan dianggap pahlawan oeh rakyatnya walaupun tindakannya sudah keterlaluan
    karena melindungi negara dan menghancurkan musuh negaranya adalah tugas pangeran kan ??
    sedangkan dari sudut pandang musuhnya atau orang lain akan kelihatan seperti pembunuhan massal yang tidak bermoral,tidak berprikemanusiaan

    jadi semuanya hanya masalah perspektif atau cara pandang

    :peace: :peace:
     
  7. shinobi32 M V U

    Offline

    Forza Inter!

    Joined:
    Jul 31, 2008
    Messages:
    18,327
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +72,899 / -10
    apakah dengan sudut pandang tsb bs "membenarkan" hal tsb?
     
  8. AcnologiaScream Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 6, 2012
    Messages:
    170
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +17 / -0
    Bisa walau tidak sepenuhnya ,Vlad tepes melndungi negara dan warganya dari invasi
    dan hal lumrah pada jaman dahulu untuk melakukan hukuman yang paling berat pada musuh untuk menurunkan moral musuh
    tapi hal ini akan menyebabkan rantai dendam yang tak berhenti dan itulah sebabnya
    sulit dipungkiri tapi itu adalah kenyataan perang waktu jaman dahulu
     
  9. RedCrozKnight Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 8, 2009
    Messages:
    443
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +32 / -0
    menurutku bram stoker buat novel tnpa berpikir ke arah sana... menurutku sndiri spekulasi pribadi masing" juga soal topik ini...
    tapi nice share lah masa perang salib emg jgn berharap gk ad pahlawan yg sadis bantai lawannya
     
  10. Rmlioki M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 4, 2013
    Messages:
    548
    Trophy Points:
    52
    Ratings:
    +451 / -0
    Pencipta kuliner sate ternyata
    Vlad Ţepeş

    Hayooo siapa penggemar kuliner ini
     
  11. shinobi32 M V U

    Offline

    Forza Inter!

    Joined:
    Jul 31, 2008
    Messages:
    18,327
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +72,899 / -10
    tergantung siapa pelaku perangnya, latar belakang panglima, dan tujuan perangnya.

    gak ada sejarahnya pasukan islam membantai musuh dgn kejam kyk gt. malah melindungi wanita dan anak2
     
  12. AcnologiaScream Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 6, 2012
    Messages:
    170
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +17 / -0
    "Romanian and Bulgarian documents from 1481 onwards portray Vlad as a hero, a true leader, who used harsh yet fair methods to reclaim the country from the corrupt and rich boyars. Moreover, all his military efforts were directed against the Ottoman Empire which explicitly wanted to conquer Wallachia." <<<<< penyebab di panggil pahlawan dan tujuan perangnya

    "And he hated evil in his country so much that, if anyone committed some harm, theft or robbery or a lye or an injustice, none of those remained alive. Even if he was a great boyar or a priest or a monk or an ordinary man, or even if he had a great fortune, he couldn't pay himself from death." <<<<< latar belakang kekejaman

    jadi vlad tepes hanyalah orang yang berkeadilan tinggi,tidak sepenuhnya jahat tapi sangat disayangkan dia dibutakan oleh keadilan yang di anutnya

    saya tidak pernah mengatakan pasukan ottoman melakukan pembantaian :peace:
    tapi jika dipikirkan dengan baik-baik bisa dianggap perang adalah pembantaian itu sendiri
     
  13. satryabajaireng M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 23, 2010
    Messages:
    1,364
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +1,807 / -0
    Terlepas dari sejarah itu sendiri mungkin orang2 barat memang sengaja mengaburkan itu smwa,Islam yg berhasil mengalahkan Vlad Tepes

    dg pintarnya dimanipulasi dengan salib pda film2. Ane setuju klo mempertahankan negara orang itu bsa disebut pahlawan dg cara apapun,

    liat contoh Hugo Chavez skrg,bgi rakyatnya dya dianggap pahlawan,bgi Amerika dia dianggap penghalang. So,sudut pandang masing2 beda,rakyat Rumania,

    Islam atau pihak barat yg emg brusaha mengaburkan kebenaran sejarah.
     
  14. oodhiee Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 29, 2012
    Messages:
    26
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +28 / -0
    wahh ditusuk kaya sate kejam sekali yahh, kenapa ga dipenggal atau tembak langsung aja, kan mati, plus bayi, apa salahnya mereka, menurut pendapat newbie, orang yg melakukan seperti itu bukan pahlawan, newbie yakin gak semuanya pengikut vled setuju menerapkan hukuman itu, karena apapun alasannya tindakan seperti itu pasti dilawan oleh hati nurani manusia
     
  15. shinobi32 M V U

    Offline

    Forza Inter!

    Joined:
    Jul 31, 2008
    Messages:
    18,327
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +72,899 / -10
    nih tambahan buat si "pahlawan"

     
  16. fairytalesdied M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 26, 2011
    Messages:
    802
    Trophy Points:
    91
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,327 / -0
    Agak kurang setuju juga dengan pemaparan tulisan TS (atau mungkin tulisan yg dikutip TS) mengenai si Vlad Tepes III ini karna terlalu subjektif menurut saya. pembahasan seorang tokoh ataupun suatu event yg mengandung nilai sejarah seharusnya ditulis dari sudut netral, boleh saja kita melihatnya dari sudut pandang muslim (saya muslim), tapi jangan lupa juga sudut pandang lain mengenai si tokoh atau event tersebut dicantumkan juga. setelah itu bisa ditutup dengan sudut pandang netral. Kebetulan sy memang berkecimpuang di dunia sastra, budaya dan sejarah.

    Oh iya mau nambahin soal asal usul nama Dracula itu sendiri. jadi Vlad tepes II alias bapaknya si Vlad tepes III itu adalah anggota dari order of dragon, sebuah perkumpulan untuk melindungi kekristenan di eropa timur sana. Vlad II ini punya gelar Dracul yg diberi oleh Sigismund, artinya Naga. nah Vlad III secara otomatis bergelar Dracula yg berarti Son of a dragon, atau anak naga CMIIW :ogcute:
     
  17. AcnologiaScream Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 6, 2012
    Messages:
    170
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +17 / -0
    "His first significant act of cruelty may have been motivated by a desire for revenge as well as a need to solidify his power. Early in his main reign he gave a feast for his boyars and their families to celebrate Easter. Vlad was well aware that many of these same nobles were part of the conspiracy that led to his father’s assassination and the burying alive of his elder brother, Mircea. Many had also played a role in the overthrow of numerous Wallachian princes" <<< penjelasan lebih dalam kekejamannya

    "In November, 1447, John Hunyadi launched an attack against Wallachia due to its alliance with the Ottomans by the treaties signed by Vlad Dracul and his duplicity in Varna compaign (1444). Radu's father fled, but Mircea II was captured by boyars from Târgoviște and was blinded with a red hot poker before being buried alive. A short time after their father was captured and killed by the forces of John Hunyadi, Vlad III was released in 1448 and was the Ottoman Turks' candidate for the throne of Wallachia, the first of a succession of times he would hold the throne, this first time for only a matter of months." <<< alasan mengapa ia membenci Ottoman

    juga Vlad tepes III dan Radu dijadikan sebagai tahanan resmi oleh ottoman atas bantuannya ke Vlad tepes II


    entah kenapa masa kecilnya vlad tepes III yang dibilang "Kejam" masih diragukan :peace:
     
  18. shinobi32 M V U

    Offline

    Forza Inter!

    Joined:
    Jul 31, 2008
    Messages:
    18,327
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +72,899 / -10
    klo ada sumber netral boleh di share. karena setiap googling pasti tentang pembantaian dracula.
     
  19. avess Members

    Offline

    Joined:
    Feb 1, 2010
    Messages:
    3
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +0 / -0
    setuju banget juga......karena pemenang dan penguasa akan menciptakan kroni kroni baru sekaligus saingan barunya.....itulah hidup yang terus berputar
     
  20. Angel_Mirror Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 28, 2011
    Messages:
    11
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    Kalau boleh jujur , saya juga kurang setuju dengan yang dipaparkan TS ,
    seperti yang dikatakan br Acnologia , bagaimana kita memandang seseorang juga tergantung dari sudut pandang mana dulu yang dilihat . Kita contohkan saja Pattimura yang dihukum Belanda , Belanda menganggap Pattimura sebagai seorang pemberontak , sedangkan Indonesia sendiri menganggap Pattimura sebagai Pahlawan .
    Hanya itu saja pendapat saya

    Terima Kasih
     
  21. chandralouis Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 13, 2012
    Messages:
    212
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +56 / -0
    saya gk suka kuliner gan... :D,.
    emang klo suka kenapa y ?? :D
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.