1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Other Etanasia (Bunuh aja deh gue)

Discussion in 'History and Culture' started by kzha, Aug 23, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. kzha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 10, 2009
    Messages:
    1,868
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +7,159 / -0
    Etanasia

    Etanasia (Bahasa Yunani: ευθανασία -ευ, eu yang artinya "baik", dan θάνατος, thanatos yang berarti kematian) adalah praktek pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan dengan cara memberikan suntikan yang mematikan.

    Aturan hukum mengenai masalah ini sangat berbeda-beda di seluruh dunia dan seringkali berubah seiring dengan perubahan norma-norma budaya dan tersedianya perawatan atau tindakan medis. Di beberapa negara, tindakan ini dianggap legal, sedangkan di negara-negara lainnya dianggap melanggar hukum. Karena sensitifnya isu ini, pembatasan dan prosedur yang ketat selalu diterapkan tanpa memandang status hukumnya.

    Etanasia ditinjau dari sudut cara pelaksanaannya

    Ditinjau dari sudut maknanya maka etanasia dapat digolongkan menjadi tiga yaitu etanasia pasif, etanasia agresif dan etanasia non agresif

    * Etanasia agresif : atau suatu tindakan etanasia aktif yaitu suatu tindakan secara sengaja yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain untuk mempersingkat atau mengakhiri hidup si pasien. Misalnya dengan memberikan obat-obatan yang mematikan seperti misalnya pemberian tablet sianida atau menyuntikkan zat-zat yang mematikan ke dalam tubuh pasien.

    * Etanasia non agresif : atau kadang juga disebut autoeuthanasia (etanasia otomatis)yang termasuk kategori etanasia negatif yaitu dimana seorang pasien menolak secara tegas dan dengan sadar untuk menerima perawatan medis dan sipasien mengetahui bahwa penolakannya tersebut akan memperpendek atau mengakhiri hidupnya. Dengan penolakan tersebut ia membuat sebuah "codicil" (pernyataan tertulis tangan). Auto-etanasia pada dasarnya adalah suatu praktek etanasia pasif atas permintaan.

    * Etanasia pasif : juga bisa dikategorikan sebagai tindakan etanasia negatif yang tidak menggunakan alat-alat atau langkah-langkah aktif untuk mengakhiri kehidupan si sakit. Tindakan pada etanasia pasif ini adalah dengan secara sengaja tidak (lagi) memberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien. Misalnya tidak memberikan bantuan oksigen bagi pasien yang mengalami kesulitan dalam pernapasan atau tidak memberikan antibiotika kepada penderita pneumonia berat ataupun meniadakan tindakan operasi yang seharusnya dilakukan guna memperpanjang hidup pasien, ataupun dengan cara pemberian obat penghilang rasa sakit seperti morfin walaupun disadari bahwa pemberian morfin ini juga dapat berakibat ganda yaitu mengakibatkan kematian. Etanasia pasif ini seringkali secara terselubung dilakukan oleh kebanyakan rumah sakit.

    Penyalahgunaan etanasia pasif bisa dilakukan oleh tenaga medis, maupun pihak keluarga yang menghendaki kematian seseorang atau keputusasaan keluargan karena ketidak sanggupan menanggung beban biaya pengobatan. Ini biasanya terjadi pada keluarga pasien yang tidak mungkin untuk membayar biaya pengobatannya, dan pihak rumah sakit akan meminta untuk dibuat "pernyataan pulang paksa". Bila meninggal pun pasien diharapkan mati secara alamiah. Ini sebagai upaya defensif medis.

    Etanasia ditinjau dari sudut pemberian izin

    Ditinjau dari sudut pemberian izin maka etanasia dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

    * Etanasia diluar kemauan pasien: yaitu suatu tindakan etanasia yang bertentangan dengan keinginan si pasien untuk tetap hidup. Tindakan etanasia semacam ini dapat disamakan dengan pembunuhan.

    * Etanasia secara tidak sukarela: Etanasia semacam ini adalah yang seringkali menjadi bahan perdebatan dan dianggap sebagai suatu tindakan yang keliru oleh siapapun juga.Hal ini terjadi apabila seseorang yang tidak berkompeten atau tidak berhak untuk mengambil suatu keputusan misalnya statusnya hanyalah seorang wali dari si pasien (seperti pada kasus Terri Schiavo). Kasus ini menjadi sangat kontroversial sebab beberapa orang wali mengaku memiliki hak untuk mengambil keputusan bagi si pasien.

    * Etanasia secara sukarela : dilakukan atas persetujuan si pasien sendiri, namun hal ini juga masih merupakan hal kontroversial.

    Etanasia dalam dunia modern

    Sejak abad ke-19, etanasia telah memicu timbulnya perdebatan dan pergerakan di wilayah Amerika Utara dan di Eropa Pada tahun 1828 undang-undang anti etanasia mulai diberlakukan di negara bagian New York, yang pada beberapa tahun kemudian diberlakukan pula oleh beberapa negara bagian.

    Setelah masa Perang Saudara, beberapa advokat dan beberapa dokter mendukung dilakukannya etanasia secara sukarela.

    Kelompok-kelompok pendukung etanasia mulanya terbentuk di Inggris pada tahun 1935 dan di Amerika pada tahun 1938 yang memberikan dukungannya pada pelaksanaan etanasia agresif, walaupun demikian perjuangan untuk melegalkan etanasia tidak berhasil digolkan di Amerika maupun Inggris.

    Pada tahun 1937, etanasia atas anjuran dokter dilegalkan di Swiss sepanjang pasien yang bersangkutan tidak memperoleh keuntungan daripadanya.

    Pada era yang sama, pengadilan Amerika menolak beberapa permohonan dari pasien yang sakit parah dan beberapa orang tua yang memiliki anak cacat yang mengajukan permohonan etanasia kepada dokter sebagai bentuk "pembunuhan berdasarkan belas kasihan".

    Pada tahun 1939, pasukan Nazi Jerman melakukan suatu tindakan kontroversial dalam suatu "program" etanasia terhadap anak-anak dibawah umur 3 tahun yang menderitan keterbelakangan mental, cacat tubuh, ataupun gangguan lainnya yang menjadikan hidup mereka tak berguna. Program ini dikenal dengan nama Aksi T4 ("Action T4") yang kelak diberlakukan juga terhadap anak-anak usia diatas 3 tahun dan para jompo / lansia.

    Praktek-praktek etanasia zaman dahulu kala

    Praktek-praktek Etanasia yang dilaporkan dalam berbagai tindakan masyarakat:
    * Di India pernah dipraktekkan suatu kebiasaan untuk melemparkan orang-orang tua ke dalam sungai Gangga.
    * Di Sardinia orang tua dipukul hingga mati oleh anak laki-laki tertuanya di zaman purba.
    * Uruguay mencantumkan kebebasan praktek etanasia dalam undang-undang yang telah berlaku sejak tahun 1933.
    * Di beberapa negara Eropa, praktek etanasia bukan lagi kejahatan kecuali di Norwegia yang sejak 1902 memperlakukannya sebagai kejahatan khusus.
    * Di Amerika Serikat, khususnya di semua negara bagian mencantumkan etanasia sebagai kejahatan. Bunuh diri atau membiarkan dirinya dibunuh adalah melanggar hukum di Amerika Serikat.
    * Satu-satunya negara yang dapat melakukan tindakan etanasia bagi para anggotanya adalah Belanda. Anggota yang telah diterima dengan persyaratan tertentu dapat meminta tindakan etanasia atas dirinya. Ada beberapa warga Amerika Serikat yang menjadi anggotanya. Dalam praktek medis, biasanya tidaklah pernah dilakukan etanasia aktif, akan tetapi mungkin ada praktek-praktek medis yang dapat digolongkan etanasia pasif.


    Beberapa kasus menarik

    Kasus Hasan Kusuma - Indonesia

    Sebuah permohonan untuk melakukan etanasia pada tanggal 22 Oktober 2004 telah diajukan oleh seorang suami bernama Hassan Kusuma karena tidak tega menyaksikan istrinya yang bernama Agian Isna Nauli, 33 tahun, tergolek koma selama 2 bulan dan disamping itu ketidakmampuan untuk menanggung beban biaya perawatan merupakan suatu alasan pula. Permohonan untuk melakukan etanasia ini diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kasus ini merupakan salah satu contoh bentuk etanasia yang diluar keinginan pasien. Permohonan ini akhirnya ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan setelah menjalani perawatan intensif maka kondisi terakhir pasien (7 Januari 2005) telah mengalami kemajuan dalam pemulihan kesehatannya.

    Kasus seorang wanita New Jersey - Amerika Serikat

    Seorang perempuan berusia 21 tahun dari New Jersey, Amerika Serikat, pada tanggal 21 April 1975 dirawat di rumah sakit dengan menggunakan ********** pernapasan karena kehilangan kesadaran akibat pemakaian alkohol dan zat psikotropika secara berlebihan.Oleh karena tidak tega melihat penderitaan sang anak, maka orangtuanya meminta agar dokter menghentikan pemakaian ********** pernapasan tersebut. Kasus permohonan ini kemudian dibawa ke pengadilan, dan pada pengadilan tingkat pertama permohonan orangtua pasien ditolak, namun pada pengadilan banding permohonan dikabulkan sehingga ********** pun dilepaskan pada tanggal 31 Maret 1976. Pasca penghentian penggunaan ********** tersebut, pasien dapat bernapas spontan walaupun masih dalam keadaan koma. Dan baru sembilan tahun kemudian, tepatnya tanggal 12 Juni 1985, pasien tersebut meninggal akibat infeksi paru-paru (pneumonia).

    Kasus Terri Schiavo

    Terri Schiavo (usia 41 tahun) meninggal dunia di negara bagian Florida, 13 hari setelah Mahkamah Agung Amerika memberi izin mencabut pipa makanan (feeding tube) yang selama ini memungkinkan pasien dalam koma ini masih dapat hidup. Komanya mulai pada tahun 1990 saat Terri jatuh di rumahnya dan ditemukan oleh suaminya, Michael Schiavo, dalam keadaan gagal jantung. Setelah ambulans tim medis langsung dipanggil, Terri dapat diresusitasi lagi, tetapi karena cukup lama ia tidak bernapas, ia mengalami kerusakan otak yang berat, akibat kekurangan oksigen. Menurut kalangan medis, gagal jantung itu disebabkan oleh ketidakseimbangan unsur potasium dalam tubuhnya. Oleh karena itu, dokternya kemudian dituduh malapraktek dan harus membayar ganti rugi cukup besar karena dinilai lalai dalam tidak menemukan kondisi yang membahayakan ini pada pasiennya.

    Setelah Terri Schiavo selama 8 tahun berada dalam keadaan koma, maka pada bulan Mei 1998 suaminya yang bernama Michael Schiavo mengajukan permohonan ke pengadilan agar pipa ********** makanan pada istrinya bisa dicabut agar istrinya dapat meninggal dengan tenang, namun orang tua Terri Schiavo yaitu Robert dan Mary Schindler menyatakan keberatan dan menempuh langkah hukum guna menentang niat menantu mereka tersebut. Dua kali pipa makanan Terri dilepaskan dengan izin pengadilan, tetapi sesudah beberapa hari harus dipasang kembali atas perintah hakim yang lebih tinggi. Ketika akhirnya hakim memutuskan bahwa pipa makanan boleh dilepaskan, maka para pendukung keluarga Schindler melakukan upaya-upaya guna menggerakkan Senat Amerika Serikat agar membuat undang-undang yang memerintahkan pengadilan federal untuk meninjau kembali keputusan hakim tersebut. Undang-undang ini langsung didukung oleh Dewan Perwakilan Amerika Serikat dan ditandatangani oleh Presiden George Walker Bush. Tetapi, berdasarkan hukum di Amerika kekuasaan kehakiman adalah independen, yang pada akhirnya ternyata hakim federal membenarkan keputusan hakim terdahulu.

    Kasus "Doctor Death"

    Dr. Jack Kevorkian yang dijuluki ”Doctor Death”, seperti dilaporkan Lori A. Roscoe . Pada awal April 1998, di Pusat Medis Adven Glendale,di California diduga puluhan pasien telah ”ditolong” oleh Kevorkian untuk menjemput ajalnya di RS tersebut. Kevorkian berargumen apa yang dilakukannya semata demi ”menolong” mereka. Tapi para penentangnya menyebut, apa yang dilakukannya adalah pembunuhan.

    Kasus rumah sakit Boramae - Korea

    Pada tahun 2002, ada seorang pasien wanita berusia 68 tahun yang terdiagnosa menderita penyakit sirosis hati (liver cirrhosis). Tiga bulan setelah dirawat, seorang dokter bermarga Park umur 30 tahun, telah mencabut ********** pernapasan (respirator) atas permintaan anak perempuan si pasien. Pada Desember 2002, anak lelaki almarhum tersebut meminta polisi untuk memeriksa kakak perempuannya beserta dua orang dokter atas tuduhan melakukan pembunuhan. Seorang dokter yang bernama dr. Park mengatakan bahwa si pasien sebelumnya telah meminta untuk tidak dipasangi ********** pernapasan tersebut. 1 minggu sebelum meninggalnya, si pasien amat menderita oleh penyakit sirosis hati yang telah mencapai stadium akhir, dan dokter mengatakan bahwa walaupun respirator tidak dicabutpun, kemungkinan hanya dapat bertahan hidup selama 24 jam saja.


    Sumber
    ==============================
    Bagaimana Menurut IDWS'rs? :D
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Aug 23, 2009
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. faith M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 28, 2008
    Messages:
    505
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +2,033 / -0
    Masih kontroversial ya.di liat dari sisi pasien klo sakitnya parah daripada menderita etanasia menjadi jalan terakhir.oh ya klo gk salah etanasia jg sring disebut euthanasia.
     
  4. nedco87 M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jul 23, 2008
    Messages:
    7,966
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,694 / -0
    klo keluarga setuju sih sah2x saja euthanasia dlakuken
     
  5. DeidaraNaruto M V U

    Offline

    Jiae Lovelyz

    Joined:
    Jul 12, 2009
    Messages:
    1,500
    Trophy Points:
    192
    Ratings:
    +987 / -0
    ihhhh ngeri gw...:onion-92:
    mulai hari ini gw ganti hidup sehat ah... tidur teratur dan makan teratur...
    walaupun ga nyambung... tapi setelah baca gw jadi pengen hidup sehat ga sakit2an...
    sori oot... :onion-69:
     
  6. nfypulsa Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 18, 2009
    Messages:
    21
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    lo menurut q sih tergantung ama keluarga ato ma pasienx sendiri..

    tp da jg qu prnh bc da orang bangun dr koma stlh 30 thn...berarti keluargax gk pernah putus asa..ya kembali sm keluarga ato pasienx sendiri..
     
  7. RenX SUPERMOD

    Offline

    Music Staff

    Joined:
    Jun 13, 2009
    Messages:
    6,293
    Trophy Points:
    277
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +23,736 / -0
    ngga boleh tuh yg namanya etanasia...melanggar HAM :lempar:
    ingat 10 Perintah Allah yg ke 5...
     
    • Like Like x 1
  8. kzha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 10, 2009
    Messages:
    1,868
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +7,159 / -0
    setuju ama bro RenX,. hidup dan mati itu sang KHALIQ yg nentuin :onfire:
     
  9. aarian Members

    Offline

    Joined:
    Dec 21, 2008
    Messages:
    8
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +0 / -0
    etanasia teh kalo baha sunda mah "punyanya kamu" :onion-32: gitu jauh banget sama bahasa yunani euy
     
  10. Kiddo M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 15, 2009
    Messages:
    1,173
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +676 / -1
    gyahahhahaah :lol:


    btw menurut gw sih etanasia kasian amat yah..bagaikan buah simalakama tuh...
     
  11. pitiex M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 3, 2009
    Messages:
    565
    Trophy Points:
    92
    Ratings:
    +843 / -0
    kasian kenapa??
    lagipula knapa jadi buah simalakama:???:
     
  12. keemchee M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jun 26, 2009
    Messages:
    5,536
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +10,043 / -7
    duh bingung juga kalo posisi nya kyk bgini,.,

    dalam diri yg memang sudah tidak berdaya...

    pilihan cmn 2:
    1. mati dengan cepat
    2. mati dalam waktu yang sedikit lama, dengan rasa sakit yg bgitu dahsyat..


    kalo udh bgini ujung2 nya :dead::dead::dead:
     
  13. angeljoanes M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jun 24, 2009
    Messages:
    437
    Trophy Points:
    67
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +196 / -0
    Klo aku sih mendingan memilih mati deh klo misalnya harus mengalami hidup yg nggak berkualitas atau hidup yg menderita sakit yg luar biasa...
     
  14. DemonGod M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 11, 2008
    Messages:
    188
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +19 / -0
    gw cuma mau bilang... tuhan memberikan nyawa untuk kita... jadi tolong di hargai pemberian tuhan...

    dalam kasus ini bisa di bilang:

    1.lebih baik mati cpt dari pada menderita
    2.mati lama tapi menderita

    jadi mana yg tuhan pikirkan kalo lo milih salah 1 yg di atas???
     
  15. zz11 Veteran

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Mar 11, 2009
    Messages:
    40,084
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +33,311 / -0
    kalo emank penyakitnya sudah fatal,
    atau kalo sembuh pun kualitas hidupnya tak bakalan memadai,
    di satu sisi, untuk mempertahankan nyawa pasien itu butuh biaya rawat/maintenance yg gak sedikit, sementara keluarganya tak mampu, hidup saja sudah susah...
    mungkin euthanasia adalah pilihan yg lebih baik.

    menurut gw sich, memang rada membingungkan kalo diliat dari ethics.
    di satu sisi kita menolong keluarga pasien yg ingin pasien tidak menderita berkepanjangan, dan tidak memberatkan dari segi biaya, apalagi kalo keluarganya dari ekonomi menengah sampai ke bawah. bahkan mungkin pasiennya sendiri pernah bilang ke keluarganya bahwa kalo sampai dia harus sakit seperti itu, lebih baik saya mati cepat daripada menderita lama2...

    sedangkan di sisi lain menghilangkan nyawa itu salah,
    apalagi dalam hippocratic oath soal mempertahankan nyawa itu sangat penting.
    namun ada juga asas bahwa pasien berhak menentukan nasibnya sendiri... makanya pernah denger kan status pasien do not resuscitate, nah itu contohnya.

    nah gimana ya... :???:
     
  16. masuakal M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 29, 2009
    Messages:
    4,506
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +1,653 / -0
    bagamanapun juga
    aku beranggap sama dengan pembunuhan ^^
    think positive ^^
    jgn menyerah
     
  17. Redd87 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 28, 2008
    Messages:
    2,429
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +2,925 / -0
    Gw dulu punya sepupu yang di etanasia, gara2 penyakit sel darah putih yang terlalu banyak, apa yah namanya lupa, saking sakitnya dia dah ga tahan akhirnya dia minta di etanasia.. bokap-nyokap dia shock n cuman bisa nangis denger dia ngomong dah ga kuat lagi,akhirnya dia di (etanasia) :hiks:
     
  18. apple0093 M V U

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jan 20, 2009
    Messages:
    42,680
    Trophy Points:
    227
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +17,384 / -0
    ane kira dlu etanasia = Lethal Injection, tp ya masi deket laa :haha:
     
  19. nomenclature M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 12, 2009
    Messages:
    557
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +1,541 / -0
    Menurut gw pribadi...gimanapun juga eutanasia itu ga bisa dibenerkan baik secara medis, moral, maupun agama...
    Solusi terbaik klo emang ada seseorang yang sakit parah adalah dengan berdoa kepada sang khalik untuk memberikan yang terbaik padanya...
    Gw punya pengalaman pribadi tentang saudara (lebih tepatnya oom) yang sakit leukimia akut...cuma 2 bulan dari pertama divonis leukimia, kesehatannya menurun drastis...sampe akhirnya beliau bener2 dah drop tp belum juga menjelang ajal...kasian banget liatnya....klo kata ustadz keluarga, diperkirakan beliau ini masih berat karena masih memikirkan keluarga yang akan ditinggalkan...
    Lalu?? apa trus kami memutuskan untuk melakukan eutanasia untuk beliau?? TIDAK ..!!
    kami sekeluarga besar berdoa masing2 agar beliau diberikan yang terbaik...berdoa aja "ya allah, berikanlah jalan yang terbaik bagi saudara kami, jika memang masih ada umurnya maka berikanlah ia kesembuhan...namun jika telah tak ada harapan baginya, maka mudahkanlah jalannya ya Allah, jangan biarkan ia menderita..."
    That's it...
    Dan alhamdulillah...ga pake lama, Allah segera memberikan jawabannya....oom gw berpulang kesisinya ga lama setelah kami sekeluarga besar berdoa untuk dia....
    Ga ada pertentangan disana..karena sekali lagi tidak ada campur tangan manusia didalamnya...dan kami yakin itu yang terbaik bagi si oom...
     
  20. bibibi M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 13, 2008
    Messages:
    2,403
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +4,128 / -0
    euthanasia secara kedokteran bisa dilakukan apabila kondisi seseorang sudah gak bisa diselamatkan secara medis
    tetapi dari pandangan agama masih menjadi permasalahan karena dianggap mendahului Tuhan

    :piss::piss:
     
  21. 93izael Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 15, 2009
    Messages:
    105
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +2 / -0

    leukimia???

    msh kontroversi klo mslh eutanasia...kita ga tega ngliat dia menderita...tp di sisi lain melakukan eutanasia jg merupakan pembunuhan dlm pengertian yg lbh halus mungkin...

    kita di indonesia tidak meperbolehkan eutanasia...coz d ada di KUHP pasal 344 yg bunyinya "barang siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan sungguh-sungguh dari orang itu sendiri, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun"
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.