1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Tolongggggg

Discussion in 'CurHat' started by kesepian, Oct 26, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. kesepian Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 20, 2011
    Messages:
    170
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +5 / -0
    Saya heran, apa iya sih kita udah ga peduli sama bangsa ini? Orang yang bekerja keras demi kemajuan bangsa selalu di sudutkan. Ayolah, kita sebagai rakyat msa hanya tinggal diam? Permasalahannya ada di sini : numpang ijin share ya...

    DPR vs DAHLAN ISKAN, Rakyat tidak buta dan tidak bodoh! Terserah kau mau jual apa DPR, rakyat akan membelinya.

    Genderang perseteruan ("perang") anggota DPR mulai terdengar di tabuh dan di arahkan kepada Pak Dahlan Iskan, menteri BUMN, atas sepak terjangnya.

    Genderang "perang" oleh DPR itu tersulut bisa jadi karena :

    Rasa terusik kepentinganya, Rasa ketersinggungan, Rasa ketidak senangan atas pamor / simpati rakyat yg mulai naik ke DI, dan sebaliknya pamor DPR tenggelam, Rasa iri untuk mejatuhkan tokoh-tokoh yang berpotensi mengalahkan tokoh partainya dalam kompetisi menjadi Presiden 2014, atau: gabungan dari 4 hal di atas.

    Dari pemberitaan media terutama media MERDEKA.COM saya baca sering media ini memberitakan DI dari sudut pandang (pemilihan kata) negative, dan pada tulisan (pemberitaan) yang sama, seringkali tidak diberitakan konfirmasi dari pihak terkait.

    Topik pertama yang hendak di perkarakan (dikonfirmasikan/koordinasikan) oleh DPR komisi VII adalah laporan audit BPK yang menyatakan bahwa karena PLN tidak menggunakan gas pada pembangkitnya mengakibatkan PLN kehilangan kesempatan melakukan penghematan biaya bahan bakar sebesar Rp 17 triliun 2009 dan Rp 19,7 triliun pada 2010.

    Terhadap laporan BPK tersebut, beberapa anggota DPR dan media tertentu lebih memilih pemakaian kata yang bombastis (sudut pandang negative), yaitu PLN merugikan negara 37 Trilyun, atau tengok judul pemberitaan merdeka.com yaitu "Dibawah komando Dahlan, PLN rugikan negara Rp 37 Trilyun".

    Terkait laporan audit BPK tersebut, DPR komisi VII mengundang Menteri ESDM, dan menteri BUMN Dahlan Iskan untuk RDP pada Senin tgl 22 Okt 2012 kemarin lusa. Pada tahap ini, apa yang dilakukan DPR adalah hak nya, masih dalam koridor konstitusi dan kewajaran. DPR bermaksud meminta penjelasan seperti yang di ucapkan wakil ketua komisi VII, Bpk. Effendi Simbolon yaitu ":

    "Sebenarnya yang kami harapkan adalah Dahlan Iskan yang kapasitasnya sebagai mantan Dirut PLN," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Effendy Simbolon di Gedung DPR,Senin (22/10).

    DPR ingin mendapat penjelasan langsung dari Dahlan terkait masalah ini. Apalagi, anggaran yang dikeluarkan oleh BPK untuk melakukan audit ini cukup besar yakni Rp 2 miliar. Menurutnya, BPK ingin meneruskan kerugian ini ke audit investigasi.

    "Untuk verifikasi ya kenapa terjadi itu, kenapa terjadi kerugian. Kenapa sampe sekarang tidak ada pembenahan. Ini ada apa, ini yang kita ingin verifikasi," jelasnya.

    Namun kalimat tersebut, juga di barengi dengan "statemen bersayap" yang dari sudut pandang politik, bisa di tebak arah dan tujuanya kemana, berikut adalah statemen anggota DPR :

    Dia (Effendi Simbolon) menyebutkan, dari hasil temuan itu terlihat bahwa Dahlan mewariskan kerugian negara kepada bos PLN yang baru yakni Nur Pamudji. "Timbul kerugian 37 triliun dan ada berapa USD peninggalan Pak Dahlan dan masa sebelum Pak Dahlan. Termasuk juga peran pemerintah dan PGN. Ada apa ini, kita belum menemukan kesimpulan masih dalam tahap verifikasi," katanya.

    Apakah dari temuan BPK itu ada unsur tindak pidana korupsi? Effendy mengaku perlu kajian lebih dalam. Namun, dari hasil temuan terlihat bahwa ada unsur pembiaran. Semisal sewa genset dengan konsumsi BBM serta pembangkit yang seharusnya menggunakan bahan baku gas tidak dilakukan dan memilih menggunakan bahan baku BBM.

    Pihaknya menyebutkan, tidak menutup kemungkinan permasalahan ini dibawa dan diteruskan ke penegak hukum, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    "Misalnya pemerintah melihat harus ditegakkan hukum, ya silakan saja tetapi panja dan komisi 7 kita tahapnya verifikasi setelah itu apakah perlu investigasi baru kemudian masih ditemukan lagi, tidak menutup kemungkinan untuk diteruskan ke penegak hukum karena kerugian itu kan pasti ada yang bertanggung jawab. Tidak dikategorikan losses. Ini kan sebuah apakah itu teknikal error atau human error," jelasnya.

    Menurutnya, pemborosan erat kaitannya dengan kebocoran yang menimbulkan kerugian negara. Pada akhirnya, negara harus dirugikan karena menambal subsidi yang begitu besar.

    Dilain waktu Effendi Simbolon juga berstatemen : "PLN di audit sebesar ini, dalam kurun waktu dua tahun Rp 37 triliun, ini lebih besar dari kasus Century,"

    Sekali lagi, niat DPR itu baik dan masih dalam hal wajar. Yang tidak wajar di kacamata saya adalah sikap DPR dalam mensikapi ketidak hadiran DI tsb. Padahal alasan ketidakhadiran DI sangat jelas yaitu menghadiri undangan Presiden dalam suatu acara kunjungan ke Yogyakarta, dan acara tersebut menyangkut tugas fungsinya DI sebagai Men BUMN. Acara yang jauh hari telah di rencanakan. Seandainya saya atau kita jadi DI, pilih mana, mengorbankan waktu (agenda) Presiden dan pihak pihak yang diundang yang sudah di agendakan jauh hari, untuk membahas tugas konkrit yang sekarang diembanya, atau menghadiri undangan RDP DPR yang hanya mengagendakan penjelasan terkait tugasnya di masa lalu, yang notabene substansi masalah yang ditanyakan, sudah berkali-kali juga di bahas di RDP DPR saat DI jadi Dirut PLN yaitu soal ketidakcukupan suplai gas oleh BP MIGAS ke pembangkit PLN .

    Demi alasan manfaat dan jalur hirarki, andai saya jadi DI saya akan pilih untuk hadir pada acara Presiden tesebut, dengan alasan:

    1. Kita harus fokus pada masa sekarang dan tugas sekarang, bukan pada masa lalu. Suatu hal konyol bila mengorbakan masa dan tugas sekarang, untuk mengurusi masa lalu yang tidak bisa berubah dengan membabibuta..

    2. Soal PLN, sudah ada serah terimanya, DPR bisa menanyakan lebih dulu kepada DIRUT PLN sekarang, bukankah DIRUT PLN sekarang juga mantan direktur Energi Primer yang lama kariernya di PLN, dan pemahaman teknisnya tentu tak kalah dari DI, bila memang di rasa belum cukup, baru bisa memanggil DI, tentu lebih mencocokan waktunya lebih dulu.

    3. Lebih bermanfaat rapat koordinasi dgn managemen perusahaan BUMN daripada hanya menghadiri DPR untuk menjelaskan hal yang sudah jelas.

    4. Republik Indonesia sekarang masih menganut sistem PRESIDENSIAL, yaitu menteri dibawah Presiden, begitu juga kata konstitusi UUD, tentu kita harus mendulukan dan tunduk pada atasanya (lembaga kepresidenya) daripada dengan lembaga lain.

    Genderang Pertama : Ketidakhadiran DI menjadi dasar bagi anggota DPR untuk menabuh “genderang perang”

    Dan apa reaksi / sikap DPR atas ketidakhadiran DI dan J Wacik, terkesan:

    1. DPR lebih suka “kulit daripada isi”, kehadiran seseorang pejabat yang dipanggil dianggap lebih penting, daripada membahas rapat dengan wakil pejabat tersebut yang bisa jadi juga bisa menjelaskan duduk persoalan yang ingin di tanyakan DPR.

    2. DPR, lebih memilih sikap feodal, lebih feodal dari RAJA-RAJA. Undangan DPR terlihat seperti titah yang harus di hadiri tak boleh diwakilkan, sedangkan DPR mengundang dengan jadwal “seenak udelnya sendiri”, padahal yang di undang itu juga pejabat yang punya tugas – tugas negara yang telah terjadwal, bahkan tugasnya yang sedang dikerjakan bisajadi jauh lebih penting daripada sekedar “dengar pendapat’. Apakah sistem negara ini sudah menjadi PARLEMENTER?

    3. Reaksi DPR tersebut, mulai menujukan wajah aslinya, wajah lembaga yang merasa paling benar dalam mengkritik orang lain (lembaga lain), sebaliknya antipati di kritik.

    Dan tengoklah reaksi anggota DPR sebagai berikut :

    Wakil Ketua Rapat Kerja komisi VII DPR RI Effendi Simbolon :

    "Kita akan surati Dahlan Iskan dan juga bapak presiden," kata Wakil Ketua Rapat Kerja komisi VII DPR RI Effendi Simbolon di gedung DPR RI, Jakarta Rabu (24/10).

    "Kalau ada acara Presiden SBY, dia tidak boleh ikut, ini jadi berandai-andai, ini jadi masuk angin," kata Effendi

    Alimin Abdulah , anggota Fraksi PAN "Ini sudah kedua kalinya, lebih baik ditunda. Kalau ketiga kalinya beliau tidak datang lagi, kita upayakan pemanggilan paksa, ini tidak main-main," ujar Anggota Komisi VII DPR, Alimin Abdullah di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/10).

    Genderang Kedua : SMS DI ke Menseskab tentang permintaan agar pemerintah melindungi BUMN dari permintaan oknum anggota DPR yang minta jatah ke BUMN.

    DI mengirim SMS kepada Seskab, DI tidak pernah menyampaikan SMS tersebut ke publik. Pak DIPO lah yang mengutarakan ke publik. Dan tentu anggota DPR kebakaran jenggot, tengoklah reaksinya :

    "Saya secara pribadi sebagai anggota dewan tersinggung dengan pernyataan Pak Dahlan, karena ini langsung menyangkut DPR sebagai institusi atau lembaga," ungkap Achsanul kepada merdeka.com, Rabu (24/10).

    Dia menyatakan, pernyataan Dahlan tidak hanya menyinggung perasaannya saja. Tapi juga 560 politisi yang ada di Senayan. "Jangan jadi seolah dia (Dahlan) yang paling bersih dan kita yang kotor," tegasnya.

    Menurut DIPO ALAM, permintaan jatah oleh oknum anggota DPR masih terjadi ketika BUMN minta persetujuan kepada DPR agar ada penyertaan modal dari pemerintah.

    REAKSI DAHLAN:

    Sebagaimana biasanya, tipikal DI yang cuek, ciri-ciri insan yang ikhlas dan tanpa beban terhadap resiko jabatanya. DI lebih memilik menjawab substansi yang dipersoalkan dengan tindakan, yaitu mengujungi pembangunan PLTGU, dengan metode baru, gas yang sudah ada ditemukan 25 tahun lalu, baru di pakai di zaman DI, dan dengan kreasi metode baru bisa memaksimalkan hasilnya 5x lipat.

    DI ikhlas dan siap bila akibat tindakanya, DI kehilangan jabatan, bahkan bila kehilangan nyawapun. DI tidak ambil pusing dengan sikap DPR, dan dalam menjalankan tugasnya tetap melakukan hal-hal yang diyakininya benar.

    Terkait dengan substansi “Audit BPK tentang anggapan kerugian PLN 37 Trilyun” idealnya DPR haruslah fair, bandingkan data kinerja PLN, sebelum di pimpin pak DI, berapa pembangkit PLN yang pakai BBM, berapa tingkat pemenuhan listrik ke masyarakatdan berapa potensi kerugianya karena harus pakai BBM. Lalu setelah di pimpin pak DI.

    Sangat tidak fair, dan hanya "cari perkara", kalau menyalahkan management PLN / Kementerian BUMN, atas kerugian perusahaan itu di karena hal yang diluar kewenangan PLN / Kementerian BUMN.

    Bukankah PLN sudah minta (mengemis) gas untuk pembangkitnya?
    Bukankah BP MIGAS dan Men ESDM yang berwenang dan mengatur distribusi / penjualan GAS?
    Bukankah BP MIGAS dan Men ESDM yang tidak bisa memenuhi permintaan gas untuk PLN?

    Bukankah substansi kekurangan suplai gas sudah seringkali di diskusikan dalam RDP di DPR oleh DI saat mejabat DIRUT PLN?

    Kalau mau jujur, bukankah kekurangan energi listrik sudah sejak dulu (sejak 2000), bukankah penggunaan BBM sudah sejak dulu bahkan dari ORLA atau ORDE BARU?, bukankah saat zaman Bu Mega, di temukan cadangan gas Tangguh yang melimpah?

    Kenapa saat itu gas diputuskan di jual ke CINA?

    Kenapa tidak diputuskan untuk dipakai di PLN untuk menggantikan pembangkit listrik PLN yang pakai BBM?

    Effendi Simbolon bila menuduh Dahlan Iskan sebagai penyebab dan penanggungjawab kerugian PLN atas kienerja PLN yang pakai BBM, maka dengan argumen yang sama Bu Megawati bisa di tuduh sebagai penyabab dan penanggungjawab kerugian PLN tersebut.

    SERI KELANJUTAN :

    Karena DI insan ikhlas tanpa beban, dan substansi persoalan sudah jelas. Maka apapun yang dilakukan DPR tersebut akan semakin meningkatkan keuntungan bagi DI. Semakin DPR meributkan DI, itu adalah promosi oleh DPR untuk DI dalam memperkenalkan kepada masyarakat secara gratis.

    Bahkan andai betul nantinya dilakukan upaya paksa pemanggilan DI ke DPR. Maka simpati dan dukungan masyarakat tak terbendung lagi.

    Apalagi kalau DPR memperkarakan DI terkait SMS yang mempersoalkan tuduhan adanya oknum DPR yang minta jatah ke BUMN. Tentu rakyat akan semakin mendukung DI, terhadap substansi yang memang sudah jadi rahasia umum bahwa DPR sering meminta sesuatu atas segala persetujuan atau keputusanya, banyak buktinya dari keputusan mengakat pejabat (kasus Miranda Gultom membutikanya), kasus jual beli ayat atau pasal dalam pembuatan UU (oknum DPR PDIP di tengarai bermain dengan menghilangkan pasal UU kesehatan tentang rokok, permainan anggaran : kasus Nasarudin, Angelina, Wa Ode, korupsi Al Quran, dll. Kewenangan dalam merekomendasikan alih fungsi hutan : kasus Al Amin Nasution.

    Saya pribadi berharap seperti apa yang di katakan Pak DI, “Semua saya serahkan ke DPR..”. Kalau anggota DPR memilih untuk tetap menggonggong terus menerus menyerang DI sesuai dengan apa yang dipikirkanya, ini juga sangat bagus bagi DI (pejabat yang bekerja dengan ikhlas dan dengan nurani), namun sungguh tidak –tidak-tidak bagus bagi DPR. Sebab sekarang zaman sudah berubah, masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi, dan masyarakat dengan mudah bertindak sesuai kebenaran masyarakat sendiri, dan masyarakat tidak buta serta tidak bodoh sebagaimana yang ada di pikiran anggota DPR. Sekarang era “Netizen”, tengoklah gejolak di Mesir, pemerintahan begitu kuat jatuh karena media sosial (facebook, twiter, dll) cukup efektive mempengaruhi, menyatukan pikiran dan tindakan masyarakat.

    Dan andai DPR memilih untuk bijak, legowo terhadap kritik, rasional berpikir, bersikap dan bertindak, maka ini bagus bagi pihak pak Dahlan dan DPR sendiri. Ini akan mencegah citra anggota DPR yang terpuruk di mata rakyat, makin terpuruk lagi ke titik di bawah nadir.

    Khusus bagi anggota DPR dari DEMOKRAT, menyerang dan menjatuhkan DI, adalah sama dengan menggali kubur bagi nasib partai mereka sendiri. Tidak bisa di pungkiri, berbagai skandal korupsi Nasarudin, Anggelina Sondak, tuduhan ke AU, Andi Malarangeng, cukup efektive merontokkan kepercayaan rakyat pada partai itu. Dan pada 2014, Demokrat sudah kehilangan figur tokoh selevel SBY yang cukup efektive mengkatrol suara PD pada pemilu-pemilu sebelunya. Kenyataan pula, kapasitas & mesin politik PD tidak cukup kuat dan tidak pula hebat, terbukti walaupun sebagai partai pemenang, namun seringkali di pecundangi oleh partai lain. Kenyataan pula tokoh internal Demokrat belum ada yang layak di jagokan. Pada 2014, untuk meminimalisir kejatuhan suara DEMOKRAT perlu diorbitkan tokoh – tokoh dari luar yang mendapat simpati rakyat dan bersedia bergabung atau di calonkan oleh DEMOKRAT, tokoh tokoh tersebut antaralain : Dahlan Iskan, Jokowi, Mahfud MD, dll. Menyerang dan menjatuhkan tokoh tokoh yang bisa di jual ke rakyat adalah sama dengan membunuh masa depan mereka sendiri.

    Semua sekarang terserah di tangan DPR, tapi ingatlah .....

    Rakyat tidak buta.... Rakyat tidak tuli...dan takyat tidak bodoh....

    Percayalah Apa yang bagus bagi pejabat yang bekerja dengan ikhlas dan dengan berdasar hati nuraninya, adalah bagus bagi masyarakat, rakyat dan bagi negara, serta bangsa ini.

    MyMInd, Sangatta 24 Okt 2012 by Uce Prasetyo

    Itu saya copy dari FB temen... Rasanya sudah saatnya kita bantu Pak Dahlan Iskan, jangan biarkan beliau disingkirkan orang-orang yang suka meras uang rakyat... Ini curhatan dariku... semoga ga di delete..
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. christian23 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 24, 2011
    Messages:
    513
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +41 / -0
    hmm...emang kondisi skarang ini miris bener...DPR yg seyogianya memikirkan kesejahteraan rakyat malah lupa akan tugasnya... kadang klo mikir gituan emang bikin naek darah nie.. apalagi yang uda jelas" kesandung kasus korupsi tapi bisa"nya gak punya perasaan dan masih menyangkal...itu yang buat ane kadang ga suka liat brita gituan..cma bikin jengkel plus emosi tinggi..
    emang sudah saatnya sih pemerintah berubah..masalahnya keliatannya akar kejahatan ini tu udah sangat kuat kali y...sampai" rasanya kagak afdol klo pemerintah itu kagak korupsi dsb...
    jarang banged ada anggota DPR yang bener" memperjuangkan aspirasi masyarakat...hmm.. klo gini caranya emang INdonesia kagak bisa berkembang secara pesat dah...
     
  4. winter_winds M V U

    Offline

    Mainlander

    Joined:
    Feb 3, 2010
    Messages:
    18,736
    Trophy Points:
    247
    Ratings:
    +48,244 / -301
    semua mementingkan kepentingan pribadi dan golongan...

    para politikus hobinya cuma cari dui + hidup mewah....
     
  5. randyarmy2000 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 11, 2010
    Messages:
    669
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +178 / -0
    Yg penting di benak sy, keluarga bisa makan titik :hoho:
     
  6. choli SUPERMOD

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Jul 16, 2009
    Messages:
    13,132
    Trophy Points:
    311
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +21,132 / -19
    Birokrasi ya emang kaya gitu..
    Sekarang aja jokowi udah mulai dijegal ama DPR..
    Bilangnya ngapain keluar melulu... Bukannya kerja....

    Pa Basuki aja sampe mencak2 ke aparat pemerintahan..
    "Ngapain buat anggaran untuk laptop sampe miliaran, kalo ngga ada yang bisa nge-operasiin... Itu kampungannya namanya...."
    :sigh:
     
  7. Miss_Mingle Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 25, 2012
    Messages:
    141
    Trophy Points:
    42
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +24 / -0
    Yah... emang belakangan ini kalo nonton berita itu bawaannya pengen lempar golok ke petinggi2 negara itu... entah kenapa kalo ada yang mengusik "kenyamanan" mereka melakukan korupsi ato melakukan hal2 dengan sesuka hati mereka, bawaannya selalu bikin masalah...
    lempar golok... lempar golok...:gatling:
     
  8. Hktoyshop M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 19, 2008
    Messages:
    14,785
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +3,918 / -0
    emang susah jaman sekarang kalo mau menyatukan bangsa kita semua udah mikirin diri sendiri
     
  9. Call M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 27, 2011
    Messages:
    584
    Trophy Points:
    81
    Ratings:
    +100 / -3
    :sigh:
    Orang2 di pemerintahan kita mah kagak usa di omongin lg
    Budaya "aji mumpung" masih susah buat di lepasin + kurang ny budaya "malu"
     
  10. shamengong Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 3, 2012
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +0 / -0
    gimana ya cara buka smile langsung itu lewat mana ya? ini bingungg :bloon:
     
  11. devilbratz Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 3, 2009
    Messages:
    54
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +7 / -1
    mulai dari diri masing2 aja solusinya....
     
  12. flashy Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 16, 2009
    Messages:
    73
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +2 / -0
    asalkan sekeluarga bisa makan n hidup tenang udah cukup.
     
  13. dragunovian M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 15, 2010
    Messages:
    1,433
    Trophy Points:
    197
    Ratings:
    +13,262 / -0
    demokrasi negara kita ini dagelan
    wong rakyatnya aja gak terdidik untuk model seperti ini kok
    yang jadi ya cuman dagelan politik,bagi2 kekuasaan tiap 5 tahun,para pejabat berebutan buat nyedot duit dari negara ini
    setelah itu mungkin kabur

    mau dikasih 100 juta jokowi/dahlan ishkan,sama aja negara ini
    karena busuk semua dari atas kebawah

    rakyat-pemerintah nya busuk
    dari miskin sampe kaya juga busuk

    dan memang kebusukan inilah yang jadi lem pemersatu bangsa kita ini kan???

    bullshit klo ada orang ngomong - "indonesia bangkit"
    bullshit dengan segala omongan - "indonesia bisa jauh lebih baik"
    cuman lip-service,ninabobok dari kalangan penguasa,ke rakyat

    yang ada negara ini semakin hari,semakin tahun makin bobrok,makin hancur
    kita cuman bisa hidup dengan apa yang ada sekarang,jangan mimpi bisa lebih baik klo lingkaran setan yang gak akan terputus di negara ini belum terputus
     
    Last edited: Nov 3, 2012
  14. gapok Members

    Offline

    Joined:
    Nov 22, 2011
    Messages:
    9
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    nice post gan
    mari kita satukan bangsa di bawah panji IDWS
     
  15. gaara_hisoka M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 8, 2009
    Messages:
    8,320
    Trophy Points:
    211
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +79,341 / -0
    :obhehe:

    kalo rakyatnya juga busuk secara gak langsung masbrow ngaku situ juga busuk ye... :obhaha:

    picik amat masbrow langsung menggeneralisir orang gara-gara nonton berita or baca berita...

    kalo 1000 orang di tipi itu busuk terus yang ada di desa en yang ada di pedalaman sana yang gak ter-cover media berarti busuk juga? :obiii:

    Masbrow pasti tinggal di kota ya... di mana orang pada ego sentris...
    di sekolahan pasti masbrow sendirian, gak punya temen gak populer...
    di rumah juga sama kayaknya ditekan terus sama orangtua...

    walhasil jadinya mengutuk semua orang itu busuk :obhaha:

    -----------------------------

    anyhow...

    saya setuju kalo politik itu busuk... kalo masbrow fed up sama politik... do something real lah buat lingkungan masbrow... apa kek...

    saya sih iseng ngajar bahasa di lingkungan saya... beberapa teman saya malah pergi jadi sukarelawati di dusun antah berantah buat jadi guru...

    kalo masbrow belum bisa apa-apa, ngasih sesuatu yang baik dan berguna buat lingkungan terus mengutuk negara ini apa bedanya masbrow sama politikus senayan sana :obiii:

    sebutlah masbrow mahasiswa cerdas tau marxisme tau struktur politik en kawan-kawan yang bahasanya dewa terus masbrow diem aja, terus apa gunanya dipelajari :obiii:

    do something real masbrow... rather than b*tching ur own country...

    pindah negara kalo perlu... ngapain juga tinggal di negara busuk... mending ke Jepang or asia timur sana deh... yang katanya lebih beradab... :obhaha:
     
  16. dragunovian M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 15, 2010
    Messages:
    1,433
    Trophy Points:
    197
    Ratings:
    +13,262 / -0
    busuk disini,bukan saya generalisir semua orang jahat,tapi sebaik apapun orang,pasti aja ada sisi busuknya

    yep,saya busuk juga kok,kebusukan itu ada di diri semua orang,mau dari yang tercover media,ataupun yang enggak,dari kota sampai desa,dari yang populer sampai yang ngedekem dikamar seharian,dari yang pinter sampe yang gak terdidik

    well,tak perlu lah saya ceritakan apa yang saya sudah lakukan di luar,buat apa gembar-gembor disini :yareyare:

    tapi klo anda memang merasa bisa memajukan negara ini,lanjutkanlah,negara ini butuh kok orang2 seperti anda :xiexie:
    dan saya berharap anda tidak dijegal oleh orang2 yang tidak ingin negara ini maju (this isn't sarcasm,i'm sincere)

    point post saya sebelumnya adalah,we've done too much damage to this country,IMHO this country is irreparable
    unless maybe a superpower&super-rich buy this country,and revolutionize every single foundation of this country
    re-educate the people,klo dengan usaha orang indonesia sendiri,gak akan bisa,karena semua sudah terperangkap di "lingkaran setan" itu sendiri

    bold : kalau anda punya duit dan kesempatan,lakukanlah :top: saya sih masih nabung sama nunggu kesempatan :malu:
     
    Last edited: Nov 5, 2012
  17. arigeologi Members

    Offline

    Joined:
    Apr 2, 2010
    Messages:
    4
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    wah puisi siapa ya yang cocok kira2 untuk digambarkan
    ini ajalah

    MARAH KALBU
    Karya : Fatkhan . T. Haqque
    Beranda , Lentera Puisi , Katagori Bentuk Puisi , Katagori Puisi

    ---------------------------------------------------

    Ingin rasanya kupatahkan semua
    Ingin rasanya kuhancurkan semua
    Ingin rasanya kumaki semua
    Ingin rasanya kuleburkan semua
    Namun apa guna itu semua

    Berat rasa hati beri ampunan
    Berat rasa hati memaafkan
    Berat rasa hati melupakan
    Berat rasa hati melewatkan
    Namun apa guna kekesalan

    Luka rasa hati ini
    Luka raga kini diri
    Luka rasa jantung ini
    Luka raga kalbu kini
    Namun smua kan terobati

    Apa sebab rasa ingin
    Apa sebab rasa berat
    Apa luka sebab ingin
    Apa luka sebab berat
    Apa luka berat sebab rasa ingin

    Tuhan tenangkan aku
    Tuhan sabarkan aku
    Tuhan senangkan aku
    Tuhan sayangilah aku
    Tuhan jauhkan amarahku

    Mengapa sakit kurasakan
    Mengapa luka kurasakan
    Apa ingin sebab sakit
    Apa ingin sebab luka
    Apa amarah sebab semua

    Ok, Tenang kumencoba
    Kumencoba tenang, Ok
    Ok, sabar kumencoba
    Kumencoba sabar, Ok
    Tenang kan kucoba sabar segara

    ------------------------------------------------------------
     
  18. wonkzz M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 11, 2009
    Messages:
    321
    Trophy Points:
    41
    Ratings:
    +354 / -0
    kalau ingin membantu PLN, mulailah dari hal kecil seperti matikan lampu yang gak dipakai, matikan laptop dan kipas angin kalau keluar, gunakan listrik secara bijak....
    mulai lah dari hal kecil, jangan bicara hal besar kalau yang hal kecil dilewatkan....
     
  19. maxh1312 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 29, 2009
    Messages:
    882
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +1,549 / -0
    Senang atau tidak hingga saat ini seperti itulah cara kerjanya...

    Negara ini sendiri ada tiga pemisahan kekuasaan. Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif.

    Legislatif -> wakil rakyat -> MPR,DPR,DPRD,DPD
    Eksekutif -> pemerintah -> dari Presiden hingga Satuan Kerja terkecil
    Yudikatif -> Peradilan -> MA, MK, Komisi Yudisial,

    Di bagian eksekutif dan yudikatif sudah mulai berbenah. Reformasi Birokrasi banyak digembar gemborkan, somoga saja berjalan,

    KPK vs Polri, Tertangkapnya oknum2 instansi pemerintah menunjukkan memang ada inisiatif untuk berubah lebih baik,

    tinggal legislatifnya ini yang kelihatannya masih tidak bergeming, tetap dengan cara cara jahiliyah nya.

    mungkin sudah harus dimulai wakil itu dihapuskan, biarkan rakyat menentukan nasibnya sendiri,

    segala keputusan bukan lagi oleh wakil rakyat tapi langsung oleh rakyat,

    sanggupkah? bisa jika ada niat, tapi pasti ada yang menghalangi, :hahai:
     
  20. vigaruhul Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 23, 2011
    Messages:
    250
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +16 / -0
    masalahnya ,saya sudah mulai kehilangan kepercayaan sama awak media ,saya pernah berkali2 negatif thinking tetang sesuatu / seseorang karena media ,namun saat saya tahu fakta sebenarnya .,ternyata sangat berbeda dengan pemberitaan media ,ndak tau kenapa ,

    cuma ,kalo maslah anggota dewan ,saya udah g mau percaya lagi sama mereka ,bener ucapan Gus Dur ,sekumpulan taman kanak2 g layak berada di atas negeri ini :peace:
     
  21. h4ppy Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 1, 2012
    Messages:
    99
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +8 / -0
    kita harus banyak berdoa agar para pemimpin kita diberi rasa takut akan Tuhan
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.