1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Other Posisi indonesia di mata para industrialis & pemodal barat

Discussion in 'History and Culture' started by m1cco, Jul 2, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. m1cco Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 17, 2012
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +102 / -0
    Kedatangan OBAMA kemarin ke Indonesia AGENDA sebenarnya adalah UNTUK MENEKAN SBY agar MELANCARKAN DEAL BLOK MINYAK DI CEPU, NATUNA, DLL... Seberapa pentingkah posisi Indonesia di mata para industrialis dan para pemodal barat

    POSISI INDONESIA DI MATA PARA INDUSTRIALIS & PEMODAL BARAT

    [​IMG]


    Tidak banyak literatur yang mengulas tentang partisipasi PARA BANKIR KONGLOMERASI INTERNASIONAL pada salah satu masa paling kelam dalam sejarah Indonesia, yakni pada medio 1945-1949 saat Agresi Militer Belanda. Pentingnya peran PEMODAL BARAT dalam terselenggaranya invasi militer yang dilakukan kerajaan Belanda kepada Republik Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, telah banyak disertakan dalam jurnal dan tesis sejarawan, salah satunya H.W. van den Doel, sejarawan Belanda mumpuni yang menyertakan KEBIJAKAN LUAR NEGERI AS (yang notabene DIDIKTE OLEH PARA RAKSASA BISNIS) sebagai salah satu variabel signifikan dalam dinamika invasi militer Belanda di tanah air.

    Dalam studinya, H.W. van den Doel juga menyebutkan bahwa dukungan PEMODAL BARAT terhadap praktek kolonialisme Belanda di kepulauan Indonesia telah jauh dicanangkan dari awal tahun 1920, dan masih belum berubah pada pasca PDII, tak tergoyahkan oleh sentimen anti-kolonialisme yang mulai menjadi wacana mengemuka di peradaban barat. PRINSIP PALING FUNDAMENTAL dari kebijakan luar negeri Amerika yang lebih tinggi dari ‘Sepuluh Perintah Tuhan’, adalah perjuangan suci untuk melindungi kepentingan AS dan kroni-kroninya (PARA INDUSTRIALIS & KONGLOMERAT) di muka bumi. Adalah ABSURD untuk mengasumsikan proses kolonialisasi Belanda di Indonesia dapat berlangsung dengan lancar apabila bertolak-belakang dengan visi geopolitik PARA PEMODAL BARAT. Dengan kata lain, kolonialisme Belanda pra dan pasca kemerdekaan di tanah air sudah sejalan dan harmoni dengan kebijakan luar negeri Paman Sam (YANG DIDIKTE OLEH PARA ELIT FINANSIAL).

    Situasi pasca PDII, memasuki era Perang Dingin antara Amerika dan Uni Soviet adalah faktor utama yang melebarkan jurang perbedaan visi kebijakan luar negeri Amerika dengan gerakan anti-kolonial di Asia Tenggara. Setelah Presiden Sukarno memohonkan dukungan ke Washington pada Oktober 1945, Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia bertemu dengan Harry Truman pada bulan Desember tahun yang sama untuk kembali memohon bantuan. Keadaan yang belum disadari para pemimpin muda Republik Indonesia pada saat itu adalah situasi politik di arena Eropa pasca PDII yang mulai direpotkan oleh kehadiran musuh baru, yakni partai-partai komunis yang mulai merebak di Prancis, Itali, Inggris dan Belanda, yang mengancam kepentingan para pemodal dan pertumbuhan kapitalisme di Eropa. Karena ini, kebijakan luar negeri administrasi Truman tidak mungkin mendukung gerakan nasionalis anti-kolonialisme di wilayah koloni Eropa, yang beresiko untuk memiliki dampak langsung terhadap dinamika politik dan ekonomi di Eropa. Analisa geopolitik dari Departemen Perencanaan Kebijakan AS saat itu menilai, bahwa lebih ‘aman’ untuk mendukung kolonialis Belanda daripada mendukung revolusi politik dan gerakan nasionalis anti-kolonialisme yang sulit ditebak arahnya (1). Paman Sam memutuskan untuk mendukung penuh agresi militer sekutunya Belanda meskipun telah mengumumkan posisi netral dalam konflik tersebut.

    Belanda sendiri, sebagai sekutu yang telah membuktikan kesetiannya kepada Amerika selama PDII, diberikan dukungan penuh atas legitimasi kolonialisasi di Hindia Belanda(2), melalui bantuan finansial Marshall Plan (semacam IMF untuk negara-negara Eropa yang terkena imbas PDII) YANG DIGAWANGI OLEH JP.MORGAN, salah-satu butirnya menyebutkan agar Belanda menggunakan pinjaman Marshall Plan untuk membangun kembali perdagangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Hindia Belanda (Indonesia). Indonesia menjadi satu-satunya negara koloni Eropa yang tercantum sebagai butir dalam perjanjian bantuan Marshall Plan, dan dengan ini Belanda menjadi satu-satunya negara yang mendapat dukungan tertulis dari Amerika sehubungan dengan klaim atas koloninya di wilayah Asia Afrika. Adalah penyertaan Indonesia dalam Marshall Plan ini yang melegitimasi Den Haag untuk melakukan embargo ekonomi terhadap negara kedaulatan Republik Indonesia.

    Washington juga memberikan restu kepada militer Belanda untuk menggunakan peralatan tempur AS dalam status pinjaman, yang menambah secara signifikan ranpur Belanda pada agresi militer pasca kemerdekaan. Pada musim gugur 1945, Sekretaris Negara AS George C. Marshall memerintahkan untuk mencabut seluruh identitas militer AS yang menempel pada peralatan dan kendaraan tempur (termasuk pesawat P-47 Thunderbolt, tank Sherman dan Stuart) yang akan digunakan oleh pasukan SEAC (South East Asia Command) Lord Louis Mountbatten untuk membantu Belanda membombardir Surabaya pada 10 November 1945. Pada 30 November 1946, pemerintah AS secara GRATIS!!! meminjamkan kepada militer Belanda (melalui melalui program pinjaman ranpur) 118 pesawat terdiri dari pembom B-25, pesawat tempur P-40 dan P-51 Mustang, 45 unit tank Stuart, 459 jip militer, 170 unit artileri, dan persenjataan infantri dalam jumlah yang sangat besar untuk digunakan untuk ‘menjinakan’ Hindia Belanda. Truk pengangkut militer dalam jumlah besar, dan logistik dari arena perang pasifik pun diserahkan oleh Paman Sam kepada Belanda. Militer Belanda juga diberikan fasilitas untuk melakukan pembelian 65.000 ton logistik militer non-amunisi (3).

    Amerika juga memberikan restu kepada Pemerintah Belanda untuk mengalokasikan pinjaman sebesar US$ 26.000.000 yang diberikan oleh Dinas Administrasi Aset Perang AS (WAA) pada Oktober 1947 untuk membeli senjata dan amunisi demi mendukung kelangsungan kampanye militernya di Hindia Belanda. Sampai Desember 1948, Amerika masih memboikot keanggotaan Republik Indonesia dalam Komisi Ekonomi PBB untuk Asia Timur Jauh (ECAFE), hal yang kemudian menjadi “lampu hijau” bagi Belanda untuk melancarkan Agresi Militer Jilid II dengan melakukan serangan kejutan ke Yogyakarta pada 19 Desember 1948 (4). Boleh dibilang, agresi militer Belanda pasca kemerdekaan tidak akan dapat terwujud tanpa bantuan langsung dan restu dari Washington (5).

    Pada 17 Desember 1948, Direktur dari Departemen Perencanaan Kebijakan George F. Kennan berkata, “Salah satu variabel krusial dalam perjuangan Washington melawan Kremlin adalah masalah Indonesia.” Kennan memberikan masukan kepada Sekretaris Negara George C. Marshall, bahwa salah satu elemen vital bagi upaya pelestarian kepentingan AS di Asia dalam situasi Perang Dingin, adalah penciptaan “Indonesia yang ramah kepada Amerika” secepat mungkin. Siapapun yang menguasai kepulauan Indonesia, apakah itu pemerintahan kolonial Belanda, atau pemerintah Republik Indonesia, tidak boleh dibiarkan untuk membuka pintunya kepada komunisme (6).

    Eskalasi situasi politik antara Washington dan Kremlin mulai memasuki babak baru sejak akhir tahun 1947 dengan tingkat ketegangan yang berpotensi berkembang dari Perang Dingin menjadi Perang Panas. Namun baru pada pertengahan tahun 1949, Washington dipaksa untuk meninjau ulang seluruh kebijakan luar negeri termasuk masalah kolonialisme di Indonesia dan Vietnam, dipicu oleh keberhasilan Uni Soviet dalam uji coba peledakan bom atom pertamanya. Kemenangan revolusi komunis Mao Zedong yang mengalahkan pasukan nasonalis Chiang Kai Sek makin membuat Washington seperti kebakaran jenggot, yang berpuncak pada perumusan ulang seluruh kebijakan luar negeri AS di Asia, dan penerbitan Resolusi Dewan Keamanan PBB No.68 (NSC 68), yang diciptakan untuk menselaraskan sikap PBB menyesuaikan dengan strategi global baru dari Washington (7).

    Namun yang TAK DIDUGA memiliki imbas positif dan berdampak langsung pada perjuangan anti-kolonialisme, adalah KEGAGALAN Belanda menaklukan Indonesia pada agresi militer jilid II-nya yang dieksekusi dengan kekuatan penuh. Kegagalan serangan militer Belanda ke pusat pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta ini, membuat Washington mulai hilang kesabaran, dan kehilangan kepercayaan pada kemampuan Belanda untuk menyelesaikan ‘pekerjaan’nya di Indonesia. Para analis dan pengambil keputusan di Washington mulai berhitung dan mengkaji ulang dukungan Paman Sam pada kampanye militer Belanda yang mahal di Timur Jauh.

    Momen yang juga menjadi titik balik krusial yang mempengaruhi dukungan Washington kepada agresi militer Belanda yang dinilai bertele-tele, adalah kejadian pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di kota Madiun pada 18 September 1948. Soekarno yang dengan segera mengutuk percobaan coup d’état (kudeta) tersebut, serta merta memberikan pernyataan yang sangat keras melalui radio, “Bangsa Indonesia harus memilih! Saya, atau Musso??” (pemimpin pemberontakan PKI di Madiun). Di mata para pengambil kebijakan di Washington, ini adalah suatu bentuk demonstrasi keberpihakan dari para pemimpin Republik Indonesia, dan berpotensi merobah orientasi kebijakan luar negeri AS terhadap konflik Belanda-Indonesia (8). Di pihak lain, rengekan Den Haag yang terus-menerus meminta dukungan tanpa disertai progres yang signifikan mulai menyebalkan terdengar di telinga.

    Kegagalan agresi militer Belanda jilid II, dan posisi Soekarno terhadap komunisme, sudah cukup bagi George Kennan dan Departemen Perencanaan Kebijakan AS untuk memberikan penilaian akhir yang akan mengakhiri keruwetan di Hindia Belanda, yakni: adalah lebih murah dan ekonomis bagi Amerika untuk mendukung kemerdekaan Indonesia, daripada memberikan dukungan finansial dan ranpur kepada militer Belanda yang ‘memble’ (9). Dan konsekuensi dari keputusan ini adalah perubahan sikap Amerika yang drastis di forum Dewan Keamanan PBB pada 27 Desember 1949, ketika delegasi Amerika dengan terbuka meminta Belanda untuk menyerahkan kepulauan Indonesia kepada pemerintahan Soekarno (10). Kennan yakin bahwa Perang Dingin akan lebih mudah dimenangkan menggunakan senjata ekonomi dari pada militer. Maka, konflik yang berkepanjangan akan mengganggu hegemoni Kubu Barat di wilayah Timur Jauh, dan proses perdamaian harus segera di-instalasi untuk segera menciptakan “Indonesia yang ramah kepada Amerika”, dan MEMULAI PROSES EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM INDONESIA(11).

    Gelombang demi gelombang kritik, protes, dan ratapan dilayangkan oleh Belanda dalam kefrustrasian oleh pengkhianatan sang ‘abang’, namun kesempatan tidak akan diberikan Amerika untuk ketiga kalinya. Keputusan bulat Paman Sam dibuktikan ketika Duta Besar Amerika untuk PBB Phillip Jessup bersama delegasi AS memberikan suara untuk sanksi kepada Belanda oleh Dewan Keamanan PBB (12). Pemberian sanksi ini telah membuat Belanda menjadi lelucon di Komite Bangsa-Bangsa Dunia di PBB. Bahkan budayawan Belanda Cees Fasseur mengilustrasikan upaya militer untuk memperpanjang gelar ‘induk semang’ di Hindia Belanda sebagai suatu dagelan, dan hanya Amerika yang bisa menarik mereka keluar dari tragedi yang memalukan ini (13).

    Namun apa daya, dukungan Paman Sam kepada kemerdekaan Indonesia dengan harapan dapat mendirikan pos kekuatan baru yang akan membantu meredam gelombang komunisme di Asia, punah sudah dengan kebijakan luar negeri revolusioner ‘non blok’ Soekarno-Hatta yang mengejar posisi netral di peta politik dunia. Sedikit mereka sadari, bahwa PRINSIP FUNDAMEN dari Washington adalah “Siapapun yang tidak bersama kita, berarti mereka lawan kita”. Kekecewaan semakin memuncak ketika Soekarno menerbitkan kebijakan yang merangkul komunisme pada September 1950, dengan alasan harmoni sosial dan stabilitas politik. Diperparah dengan semakin besarnya pengaruh Partai Komunis Indonesia di kancah politik yang dibiarkan oleh Soekarno. Ini diterjemahkan sebagai tindak pengkhianatan oleh Washington, dan memposisikan Indonesia sebagai target dari kebijakan politik agresif (14).

    Pada sebuah dokumentasi yang berjudul FRUS (Foreign Relations of the United States) Jilid ke-26 yang diterbitkan pada Juli 2001, sebuah pembahasan mendetail mengenai hubungan politik Amerika dengan Indonesia, Malaysia, Singapur dan Filipina pada medio tahun 1964-1968. Administrasi Lyndon Johnson memberikan perintah kepada CIA untuk melancarkan operasi rahasia dengan kode sandi ‘Black Ops’, yang juga dikenal dengan sebutan ‘Operasi Hitam’.
    * Black Ops adalah Joint Operation (operasi gabungan) antara Pentagon dan CIA, yang memiliki tugas paling vital dan strategis dalam hierarki intelijen di Amerika, dengan misi-misi yang diembankan antara lain: pembunuhan kepala negara, mengorkestrasi kudeta, mengatur pemilihan umum, propaganda dan perang intelijen, semua dengan satu tujuan: yakni untuk pelestarian kepentingan Amerika dan kroni-kroninya (PARA INDUSTRIALIS & BANKIR PEMILIK KONGLOMERASI INTERNASIONAL) di dalam maupun luar negeri.

    Tugas yang diemban Black Ops kali ini adalah untuk menggulingkan Soekarno melalui kudeta militer yang dieksekusi pada 30 September 1965 yang diberi kode 'GESTAPU' (Gerakan September Tiga Puluh). Washington disebutkan melakukan transfer dana sebesar 1.100.000 dollar Amerika ke beberapa petinggi militer TNI AD untuk mengkoordinir operasi paramiliter melakukan eksekusi berdarah, yang belakangan disebut sebagai “pasukan penjagal” oleh surat kabar International Herald Tribune (15). Pada 2 Desember 1965, Duta Besar Amerika Serikat Marshall Green memberikan daftar seluruh anggota aktif PKI yang dikompilasi oleh CIA kepada koordinator keamanan darurat militer. Alhasil, 100.000 sampai 1.000.000 orang diperkirakan tewas oleh kudeta berdarah yang menjelma menjadi propaganda rezim Orde Baru untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya. Pada 15 April 1966, sebuah kawat diplomatik Duta Besar Marshall ke Washington, “keterlibatan kita sangatlah minimal sebagaimana layaknya operasi Black Ops yang sudah-sudah.”


    AKHIR CERITA: Agenda pertama yang dilakukan oleh Soeharto sebagai PJS Presiden Republik Indonesia adalah menerbitkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UU PMA) tahun 1967 yang secara praktis menggelar karpet merah dengan memberikan kuasa pertambangan kepada Freeport yang akan mengangkut kandungan emas terbesar di dunia keluar dari Indonesia menyisakan sedikit saja bagi anak bangsa, perusahaan minyak Mobil Oil, Exxon dan Chevron (dulu masih bernama Stanvac dan Vico yang semuanya semua merupakan anak-anak perusahaan Standard Oil milik ROCKEFELLER) untuk menguasai blok-blok minyak Cepu, Natuna, Aceh, Papua (secara praktis seluruh ladang minyak di tanah air), dengan kontrak mati yang selalu diperbaharui setiap tahun.

    Agenda politik dari kedatangan Obama ke tanah air baru-baru ini adalah untuk menekan administrasi SBY untuk melancarkan re-negosiasi di Blok minyak Cepu yang sempat alot karena kehadiran rival RRC, dan oleh beberapa nasionalis tanah air yang tobat nasuha. ATAS PERMINTAAN SANG BOS (DINASTI ROCKEFELLER TENTUNYA)

    ========================================================================
    SUMBER:
    (1) "Foreign Relations of the United States (Sutan Sjahrir to Harry Truman 1945) FRUS volume 6; "Shared Hopes - Separate Fears. 50 Years of US - Indonesian Relations" (Boulder CO), Paul F. Gardner
    (2) "Robert Lovett to Frank Graham 31 December 1947" FRUS volume 6
    (3) "Army Surplus Property Disposal" (Lacey to Graham) 13 October 1947, RG59, PSA, Box No.4,NARA; "American Military Assistance to the Netherlands during Indonesian Struggle for Independence 1945-1949" (Mededelingen van de Sectie Militaire Geschiedenis) volume 8, Gerlof D. Homan
    (4) "Australia and Indonesia's Independence" volume 2; "The Renville Agreement Documents 1948" (Canberra), Phillip Dorling and David Lee
    (5) "Marshall Aid as a Catalyst in the Decolonization of Indonesia 1947-1949"; "Journal of Southeast Asian Studies No.2", Pierre van der Eng; "The United States and the Anti-Colonial Revolutions in Southeast Asia", George McTuman Kahinl "The Origins of the Cold War in Asia" (New York), Yonosuke Nagai and Akira Iriye
    (6) "or*l Communication from Kennan to Marshall and Lovett on 17 December 1948" (Records of the Policy Planning Staff 1947-1953), labelled "Indonesia" RG59, Box no.18, NARA
    (7) "The Cold War on the Periphery. The United States, India and Pakistan" (New York), Robert J. McMahon
    (8) "American Diplomacy", Schulzinger
    (9,14) "Subversion as Foreign Policy. The Secret Eisenhower, and Dulles Debacle in Indonesia" (New York) Audrey R. Kahin
    (10) "The United States and the Struggle for Southeast Asia 1945-1975" (Westport, London), Alan J. Levine
    (11) "Den Haag Antwoordt Niet", Van Vredenburch
    (12) "Acheson, His Advisors, and China 1949-1950", Cohen
    (13) "Afscheid van Indie: de val van het Nederlandse imperium in Azie" (Amsterdam), H.W. van den Doel
    (15) "US Tries to Call Black Account on Indonesian Killings" (International Herald Tribune 30 July 2001), George Lardner Jr.; "Role of CIA in the coup of 30 September 1965" FRUS volume 26 (2001)
    * rangkuman dari buku "American Visions of the Netherlands East Indies (Indonesia): US Foreign Policy and Indonesian Nationalism 1920-1949" (Amsterdam Univ.Press), Frances Gouda
     
    • Thanks Thanks x 4
    • Like Like x 1
    Last edited: Jul 2, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. vasilivs M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 28, 2010
    Messages:
    2,466
    Trophy Points:
    211
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +16,780 / -0
    sekarang pertanyaanya adalah,apakah indonesia sudah benar2 merdeka......:???:
     
    • Thanks Thanks x 2
  4. m1cco Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 17, 2012
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +102 / -0
    Pertanyaan yang sangat bagus sekali gan,...:top:

    Sampe sekarang Indonesia masih belum merdeka dan masih di jajah meskipun bentuk penjajahan tidak melalui penjajahan militer tetapi melalui penjajahan ekonomi...masih ingat pada waktu kedatangan Obama ke tanah air baru-baru ini dengan TUJUAN apa..kedatangan OBAMA kemarin ke Indonesia AGENDA sebenarnya adalah UNTUK MENEKAN SBY agar MELANCARKAN DEAL BLOK MINYAK DI CEPU, NATUNA, DLL.
    KENAPA? Karena DEAL / RENEGOSIASI ULANG pada seluruh blok-blok minyak di Indonesia AKHIR-AKHIR INI AGAK ALOT.

    WHY? Karena ada beberapa pejabat BUMN kita yang mulai tumbuh nurani & tobat nasuha DAN KARENA RRC mulai MERANGSEK membawa PROPOSAL dengan BAGI HASIL yang lebih MENGUNTUNGKAN untuk Tanah Air.


    Pemimpin bangsa silih berganti berlomba2 untuk MENYODOMI negeri ini & merampok bangsa untuk memperkaya diri sendiri dengan menjual sumber daya alam & kekayaan negeri ini ke para RAKSASA BISNIS & KONGLOMERASI INTERNASIONAL penguasa negara2 super power.

    Hampir seluruh KONSESI pertambangan mineral strategis di hampir seluruh wilayah nusantara diserahkan SOEHARTO "on a silver plate" (diatas tatakan perak) ke para ELIT INDUSTRIALIS yang akan MERAMPOK kekayaan bangsa sampai tiada tersisa.

    FYI, PERTAMINA hanya mengolah 10% DARI TOTAL sumber daya alam & mineral Republik ini. 90% nya di-olah oleh Mobil Oil, Exxon, Chevron yang merupakan anak2 perusahaan milik ROCKEFELLER, yang telah menguras ladang-ladang minyak, gas, emas, bahkan uranium sebagai bahan baku nuklir (di Freeport, Papua) dan membawanya pergi untuk DITIMBUN di silo-silo di negara asal.

    Sumber daya alam Indonesia yang luar biasa kaya DIEKSPLOTASI habis-habisan dengan sistem bagi hasil 90-10 (10% untuk tanah air) dengan "kick back" (fee) besar untuk rezim penguasa tentunya.

    >>> Industrialis TAMBAH KAYA.
    >>> Penguasa TAMBAH KAYA.
    >>> Bangsa Indonesia SEGITU2 AJA (malah tambah miskin).

    Anak bangsa TIDAK PUNYA akses kepada kekayaan alam tanah air nya sendiri yang dibiarkan oleh para penguasa untuk dikuasai PEMODAL BARAT.

    Indonesia disiapkan untuk menjadi NEGARA MISKIN tanpa ada harapan untuk bangkit. KARENA kerusakan yang dibuat budaya "KKN" yang dilestarikan & diwariskan oleh REZIM ORBA terhadap pada sistem pemerintahan, mental pejabat, TERLALU MENGAKAR & SULIT DIBERANTAS oleh siapapun pengganti-nya.

    Generasi penerus pemimpin bangsa TIDAK PUNYA PILIHAN kecuali "Play the Game" (mengikuti permainan yang ada). Sebagian mencoba, sebagian lagi tidak peduli. Gus Dur, Megawati, SBY.. Pada akhirnya mereka terpaksa mengikuti tradisi begal, rampok & maling, dengan slogan "if we don't do it, others will."

    TAK HANYA ITU.. Para otoritas keuangan & pejabat tinggi ekonomi saling berlomba MEMISKINKAN negara dengan memaksa Indonesia BERHUTANG milyar2 dollar setiap tahunnya kepada LEMBAGA KREDITUR milik para RAKSASA BISNIS (mis: Paris Club, IMF, dll), supaya Indonesia membayar BUNGA BESAR SETIAP TAHUN.

    GILANYA LAGI.. uang hasil berhutang SAMA SEKALI TIDAK digunakan untuk membangun negara & membangun bangsa. Uang hasil berhutang DIBAGI2, sementara BUNGA BESAR dibayar dari pajak yang disetor oleh rakyat.

    >>> BBM disubsidi.
    >>> Listrik disubsidi.
    >>> Beras di-impor.
    >>> Gula di-impor.

    Rakyat diberikan ILUSI kemakmuran dalam program PEMBODOHAN sistematis yang berbuntut meledaknya BOM WAKTU pada KRISMON 1998 s/d 2001.

    Pada akhirnya, Indonesia jadi JUARA eksportir TKW & Pembantu ke Malaysia (karena bangsa Indonesia HARUS KELUAR untuk mencari penghidupan lebih baik) yang berbuntut DI-INJAK2NYA Harkat & Martabat Bangsa oleh negeri jiran tersebut.

    TAPI APA MAU DIKATA.. Malaysia dikelola dengan baik oleh Mahathir "Little Soekarno" Muhammad. Pada akhirnya, kita harus mengakui bahwa PERADABAN Malaysia telah jauh meninggalkan Indonesia (mungkin ketinggalan 100 tahun)

    ...sehingga bangsa Indonesia banyak menjadi BABU, sementara Bangsa Malaysia menjadi MAJIKANNYA, adalah REPRESENTASI (cerminan) dari realitas sebenarnya dari kondisi "Negeri para Bedebah" yang CARUT MARUT ini...:em4600:


    Apakah bangsa kita sudah merdeka,..kita masih terjajah :sedih1
     
  5. vasilivs M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 28, 2010
    Messages:
    2,466
    Trophy Points:
    211
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +16,780 / -0
    kalau ane mah concern sama yg ini gan......:hahai:

    kalau ga salah waktu itu Pemerintahan RI,di iming - imingin sama BLT sebesar 30 juta $ di tambah 2 squadron F-16 bekas kan yah...:???:

    seharusnya mah pemerintahan RI kudu berani, kaya presiden2 di amerika latin yg berani menasionalisasi perusahaan mereka dari tangan negara asing.
     
  6. mataha Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 11, 2010
    Messages:
    45
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +9 / -0
    oke oke bener bener membuka wawasan tetang hubungan luar negeri. jujur gw nggak tau urusan yg beginian. setau gw yang bisa jadi "sukses" adalah jadi org pinter tapi yang gampang di "setir" atau kaki tangan penguasa yang erkuasa, sudah dipastikan keluarga dan diri sendiri selamat, tapi gimana orang lain yang juga mempunyai hak hidup di Indoneisa.

    agan yang lain kalo punya ilmu atau info boleh di share lagi dong untuk wawan kedepan, dan pastinya cara untuk mebgatasi kelaur dari jajahan sampah sejarah barat
     
  7. m1cco Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 17, 2012
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +102 / -0
    kalau ga salah waktu itu Pemerintahan RI,di iming - imingin sama BLT sebesar 30 juta $ di tambah 2 squadron F-16 bekas kan yah...:???:

    Betul gan pada waktu ntu pemerinyah kita di tawarin BLT sama F-16 bekas itu semua atas permintaan ? SIAPA LAGI KALO BUKAN PERMINTAAN SANG BOS! PARA KONGLOMERAT PEMILIK PERUSAHAAN MINYAK.

    seluruh kekayaan alam (terutama mineral minyak, gas bumi, emas) memang sudah dikuasai oleh Freemason (PEMODAL BARAT/kulit putih). Atas permintaan siapa OBAMA kesini?? SIAPA LAGI KALO BUKAN PERMINTAAN SANG BOS! PARA KONGLOMERAT PEMILIK PERUSAHAAN MINYAK.

    Dalam konferensi di Jenewa tahun 1967 yang dipimpin olehnya, dihadiri oleh para ekonom-ekonom dari Indonesia yang disebut dengan "Mafia Berkeley".
    Singkat cerita, David Rockefeller mendiktekan para "Mafia Berkeley" tersebut apa yang diinginkannya...."Saya mau ini....ini...itu...itu...."

    Pertemuan yang berlangsung selama 3 hari saja...telah menghasilkan sebuah kesepakatan yang merubah nasib Bangsa Indonesia hingga saat ini. Dari sebuah Bangsa yang sangat kaya raya dengan kandungan alamnya menjadi Bangsa yang diobok-obok kedaulatannya hingga menjadi bangsa pengemis.

    Apa saja hasil dari kesepakatan tersebut :

    Freeport mendapatkan bukit (mountain) dengan tembaga di Papua Barat (Henry Kissinger duduk dalam board). Sebuah konsorsium Eropa mendapat nikel Papua Barat. Sang raksasa Alcoa mendapat bagian terbesar dari bauksit Indonesia. Sekelompok perusahaan-perusahaan Amerika, Jepang, dan Prancis mendapat hutan-hutan tropis di Sumatera, Papua Barat, dan Kalimantan. Sebuah undang-undang tentang penanaman modal asing yang dengan buru-buru disodorkan kepada Soeharto membuat perampokan ini bebas pajak untuk lima tahun lamanya. Nyata dan secara rahasia, kendali ekonomi Indonesia pergi ke Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI), yang anggota-anggota intinya adalah Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Australia dan, yang terpenting, Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

    Inilah titik awal kebangkrutan Bangsa Indonesia, sebuah negeri yang kekayaan alamnya tidak tertandingi di seluruh dunia, namun rakyatnya menjadi bangsa pengemis.

    Kita patut berterimakasih kepada para "Mafia Berkeley" yang mengaku sebagai orang-orang nasionalis, namun kenyataannya sebagai perampok terbesar dalam sejarah indonesia.


    David Rockefeller yang seorang tokoh Illuminati (Luciferian) mungkin telah memperkenalkan ajaran ini kepada para mafia-mafia ekonom ini...
    Para mafia2 tersebut banyak yang berkantorkan di BAPPENAS, dan gedung BAPPENAS pada masa lalu tekenal dengan sebutan "GEDUNG SETAN". Disinyalir gedung ini dijadikan tempat ritual menyembah Lucifer oleh para anggota Masonic/Freemasonry.
    Kaitkanlah sendiri teka-tekinya...!!!

    Menurut beberapa kalangan, Presiden Soeharto sangat percaya pada Widjojo. Loyalitas Widjojo agaknya adalah jawaban mengapa Presiden selalu memanggilnya pada saat kritis. Dan loyalitas itu pula yang tampaknya yang membuat Widjojo dicintai anak buahnya. Mereka masih tetap memberi laporan kepadanya, meskipun ia tidak lagi menjadi menteri. (TEMPO, 2 Februari 1985).

    Meskipun begitu, ia juga pernah dikecam. Tahun 1970, sebuah majalah kaum "Kiri Baru" Amerika, menyebutnya sebagai tokoh gerombolan "Mafia Berkeley". Maksudnya, ia disebut sebagai antek Amerika karena dididik di kampus Berkeley AS. Setahun kemudian, kecaman itupun sempat "dicuatkan" kembali (beberapa) koran di Indonesia. Di situ digambarkan bahwa Widjojo telah menyusun suatu strategi pembangunan yang kurang lebih telah menyerahkan kedaulatan ekonomi Indonesia ke tangan Barat.

    http://www.tempo.co.id/ang/min/02/32/utama7.htm
    http://www.solusihukum.com/tokoh/tokoh18.php

    Sumarlin dipercaya memimpin lembaga tinggi negara, selaku Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dia salah satu arsitek ekonomi Indonesia bersama para dedengkot ekonomi lainnya, seperti Widjojo Nitisastro, Emil Salim dan Ali Wardhana. Mereka dijuluki sebagai “mafia Barkeley”.
    http://wapedia.mobi/id/J.B._Soemarlin

    Prof Dr Dorodjatun Kuntjoro-Jakti meraih gelar doktor di bidang ilmu politik dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat pada 1980. Begawan "Mafia Berkeley" ini sempat disebut sebagai the Dream Team dalam mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak akhir 2007. Ia sangat terkenal di kalangan pelaku pasar. Dia juga dianggap pandai dalam melakukan lobi, apalagi terhadap AS.
    http://wap.vivanews.com/news/read/98...rto_hingga_sby

    selama masih ada sistem bunga bank konvensional negara ke-3 tetap lah negara ketiga, kalo kita maju dikit pasti perubahan kekuasan... tujuannya apa?? ya kalo rusuh kan investor ga ada yg dateng... rupiah naik deh.. terusnya kita ngutang lagi.. :madesu:

    selamat anda dan saya adalah budak hutang :madesu:

    Nothing personal. it's all business, it's all about money, power & oil,...nasib tinggal di dunia ke-3 :shock:
    yang penjilat makin kaya
    yang idealis makin miskin


    :makasih-g:

    Nothing personal. it's all business, it's all about money, power & oil,
    yang penjilat makin kaya
    yang idealis makin miskin


    Jasmerah "jangan sekali - kali meninggalkan sejarah" kutipan dari pidato Pak Karno

    Sejarah seharusnya dipahami sebagai OPEN ENDING, bukan CLOSED ENDING.

    Mindset OPEN ENDING akan memberikan pandangan bagi kita bahwa sejarah
    bukanlah ilmu pasti. Akan banyak muncul kemungkinan-kemungkinan dan versi baru penafsiran (bukan FAKTA) yang akan lahir.

    Mindset OPEN ENDING pada akhirnya akan melahirkan sikap toleransi dan tidak gampang mendiskreditkan entitas-entitas tertentu yang dalam sejarah kita kenal sebagai PIHAK YANG JAHAT (EVIL).

    Sebaliknya, mindset CLOSED ENDING akan membuat kita gampang untuk "menstempel fakta-kebenaran" dalam benak kita, dan kita akan langsung percaya dengan fakta-fakta yang disodorkan ke hidung kita sebagai SEJARAH YANG SAH. Akhirnya, yang lahir hanya prasangka dan kebencian sebagai akibat “warisan sejarah”.
     
    Last edited by a moderator: Jul 3, 2012
  8. m1cco Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 17, 2012
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +102 / -0
    SEKILAS TENTANG KAPITALISME tambahan

    Kapitalisme merupakan salah satu sistem ekonomi dgn azas pengembangan hak milik pribadi dan pemeliharaannya, dengan tujuan perluasan paham kebebasan (menentukan taraf hidup dan usaha). kapitalisme identik dgn globalisme dan globalisasi, dimana orang2 yang memiliki kapital (kepemilikan modal dan alat produksi) dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,paham ini tidak diketahui siapa pencetusnya, tapi sejak Zaman Pra-Klasik di Eropa abad-15 M sudah muncul.

    Kapitalisme di Indonesia sudah gagal meningkatkan taraf hidup masyarakat, yang sebenarnya golongan2 kapital (pengusaha2 yg memiliki kapital, seperti modal dan alat2 produksi) dan kapitalisme identik dengan globalisme dan globalisasi politik-ekonomi. Kapitalisme memang terbukti sukses di negara maju (meskipun belakangan ini kekuatan mekanisme pasar Sosialisme mulai menumbangkannya). Kesempatan kerja meluas, kreatifitas berkembang pesat, dan pembangunan ekonomi nasional terbantu dari banyaknya investasi,banyak orang mengira Indonesia menganut sistem campuran (Kapitalisme dan Sosialisme), tapi itu semua salah kaprah,itu hanyalah wacana, sesungguhnya Kapitalisme-lah yg diadopsi oleh bangsa Indonesia.

    Kemajuan mereka didapat dari "penyerapan" aset bumi dan lautan serta tenaga buruh di Negara Sedang Berkembang (NSB), termasuk Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa, sebut saja hasil bumi dan lautannya, berupa pertanian, perikanan, dan pertambangan, aset kita sangat banyak seprti, Blok Natuna dan Ambalat, Teluk Buton, Hutan Tropis Kalimantan, Emas Papua, dll. Semua itu dimanfaatkan kapitalis (baik kapitalis nasional maupun kapitalis global) untuk mengeruk kekayaan sebanyak2nya.

    Dengan kata lain, jika kita berandai-andai dengan logika, Negara-negara Maju (First World) TIDAK DAPAT HIDUP tanpa adanya Negara-negara Sedang Berkembang (Third World), sebaliknya, Third World BISA HIDUP tanpa adanya First World. Kegiatan ekonomi kapitalisme bertujuan untuk mencari keuntungan, pola pikir masyarakat kapitalis adalah perhitungan untung-rugi (benefit cost ratio). Kapital merupakan dana atau persediaan barang, atau sejumlah uang dan bunga pinjaman, atau kekayaan uang suatu perusahaan atau pedagang, jika menilik dari sejarah global-nya, kapitalisme berawal dari sistem feodalisme (sebuah sistem kolonialisme kuno dimana kaum aristokrat atau bangsawan bekerjasama dengan ketua2 desa di desa atau wilayah yg dijajah atau dikuasai), yang mana pada saat itu tuan tanah sebagai pihak penyedia wilayah untk para saudagar (borjuis) dan pedagang kecil, akibatnya terjadi interdependensi (ketergantungan) para saudagar dengan tuan tanah sehingga terjadi sebuah revolusi borjuis. Namun, setelah revolusi, lahirlah bentuk kolonialisme baru, yaitu penjajahan lewat 5 kekuatan yg berfusi menjadi MNC (Multi National Corporation):
    1. kapital
    2. tenaga ahli
    3. ilmu
    4. teknologi
    5. militer

    Beberapa tokoh di antaranya juga telah menyumbangkan berbagai kemajuan pemikiran di bidang ekonomi, dengan kata lain dari sinilah cikal-bakal kapitalisme:

    1. Jean Bodin (1530–1596)

    Jean Bodin menanamkan benih-benih teori kuantitas tentang uang dan harga, hal ini dikarenakan hubungan dagang tidak sebatas jual-beli, tapi produksi dan konsumsi,maka dari itu, masyarakat yang menentukan kuantitas sebuah barang dan harga, penentuan ini berdasarkan pada Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran.

    Hukum Permintaan adalah ketika Harga (Price/ P) naik maka Kuantitas atau Jumlah Barang (Quantity/ Q) akan turun dan sebaliknya... misalnya, permintaan konsumen (questioner secara random) mencapai 100 unit produk, namun produsen hanya sanggup memproduksi 60 unit, maka harganya tinggi, ini yg disebut SURPLUS... namun bila permintaan konsumen hanya 20 unit, sementara produsen sanggup memproduksi 40 unit, maka harganya turun, ini yg disebut DEFISIT. Hukum Penawaran sebaliknya, yaitu adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu,dari sinilah, benih-benih kapitalisme lahir.

    2. Jean-Baptiste Colbert (1619 -1683)

    Merupakan pencetus Merkantilisme, sebuah paham bahwa kemakmuran rakyat didapat dari nilai surplus pasar tanpa defisit, proteksi impor, dsbnya. Ide pokoknya adalah:
    1.Suatu negara akan kaya/makmur jika ekspor (menjual ke luar negeri, x) lebih besar daripada impor (membeli dari luar negeri, m), oleh sebab itu negara sifatnya memproteksi impor barang-barang jadi,
    2. Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dengan impor (x-m) atau ekspor netto (bersih) yang positif tersebut disisihkan dengan pemasukan logam mulia (emas dan perak) dari luar negeri utk menjadi cadangan kas negara,
    3. Logam mulia dijadikan alat pembayaran yang sah, sehingga negara yang memiliki emas dan perak yang banyak menandakan kekayaan dan kemakmuran negara.

    jadi dgn kata lain, definisi merkantilisme ini dapat dipahami secara awam sebagai paham mengumpulkan emas sebanyak-banyaknya dan memasukkannya ke dalam kas negara.

    paham ini kemudian dianut oleh hampir seluruh negara di daratan Eropa tersebut, dan kemudian dalam segi politik juga berkembang paham kolonialisme (pendudukan suatu wilayah untuk mengambil sumber daya alam), paham ini dianut sampai abad ke-18 M. Sistem feodalisme akan memulai tumbuh-suburkan sistem ekonomi kapitalisme. Hubungan erat antara kaum pedagang (saudagar) dngan kaum aristokrat (bangsawan) menjadi ciri-khas merkantilisme yang kemudian dikenal dengn istilah kapitalisme komersial dan membentuk sebuah birokrasi (hak keistimewaan).

    Paham merkantilisme jatuh di zaman Klasik akibat inflasi yang tinggi, sebab kenyataan yang didapat adalah semakin kaya negara, maka semakin tinggilah harga barang. Selain itu, semakin sering negara surplus, maka kuantitasnya menurun. Merkantilisme jatuh karena adanya Revolusi Industri di Inggris di zaman Klasik, dipelopori oleh Adam Smith dan David Hume dengan kritik inflasi di atas, kritik atas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat (karena ternyata kayanya negara, rakyatnya masih tetap miskin), dan kritik penimbunan kekayaan atas pribadi (kemudian berubah menjadi Revolusi Perancis yg diilhami para borjuis atau kaum pengusaha).

    jadi dgn kata lain, definisi merkantilisme ini dapat dipahami secara awam sbg paham mengumpulkan emas sebanyak-banyaknya dan memasukkannya ke dalam kas negara...

    paham ini kemudian dianut oleh hampir seluruh negara di daratan Eropa tsb, dan kemudian dlm segi politik juga berkembang paham kolonialisme (pendudukan suatu wilayah utk mengambil sumber daya alam)... paham ini dianut sampai abad ke-18 M.... sistem feodalisme akan memulai tumbuh-suburkan sistem ekonomi kapitalisme... hubungan erat antara kaum pedagang (saudagar) dgn kaum aristokrat (bangsawan) menjadi ciri-khas merkantilisme yg kemudian dikenal dgn istilah kapitalisme komersial dan membentuk sebuah birokrasi (hak keistimewaan)...

    paham merkantilisme jatuh di zaman Klasik akibat inflasi yg tinggi, sebab kenyataan yg didapat adalah semakin kaya negara, maka semakin tinggilah harga barang... selain itu, semakin sering negara surplus, maka kuantitasnya menurun.... merkantilisme jatuh karena adanya Revolusi Industri di Inggris di zaman Klasik, dipelopori oleh Adam Smith dan David Hume dgn kritik inflasi di atas, kritik atas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat (karena ternyata kayanya negara, rakyatnya masih tetap miskin), dan kritik penimbunan kekayaan atas pribadi (kemudian berubah menjadi Revolusi Perancis yang diilhami para borjuis atau kaum pengusaha).

    3. Adam Smith (1723-1790)

    Dianggap sebagai penyumbang terbesar dalam kemajuan paham kapital, sehingga disebut Bapak Ekonomi. Seperti yang biasa kita tahu, prinsip ekonomi memakai petuah darinya "modal sekecil-kecilnya, pendapatan sebesar-besarnya".

    Dalam bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), Adam Smith berusaha menteorikan konsep falsafah tentang hukum alam,sehingga ilmu ekonomi terapan pada dasarnya bertumpu pada rasionalisme. Adam Smith pelopor ekonomi modern dan diakui bahwa teori-teori Smith merupakan dasar dari pengejawantahan paradigma ilmu ekonomi selanjutnya.

    Adam Smith berusaha membagikan bidang kegiatan ekonomi dan spesialisasinya, dimulai dari upah tenaga kerja atau buruh (wages), sewa tanah (rent), modal usaha (capital), bunga pinjaman imbalan jasa (interest), dan perolehan laba atau keuntungan (profit). Dia juga mempelopori konsep keunggulan (advantage) dalam teori perdagangan internasional.

    Konsep keunggulan itu adalah dua negara yg memproduksi spesialisasi unit tapi sama kuat, maka tidak ada perdagangan di antara keduanya, konsep yg menjadi teori ini disebut Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage). Teori ini saat ini tidak digunakan dalam perdagangan internasional karena tidak memberi dampak positif terhadap keseimbangan pasar, karena teori ini di-anti-thesis-kan oleh David Ricardo.

    4. David Ricardo (1772-1832)

    Apabila Adam Smith dianggap pelopor ekonomi modern di Zaman Klasik, maka David Ricardo dianggap "masa keemasan" Zaman Klasik. David Ricardo mengembangkan 4 pokok permasalahan:

    1. teori tentang nilai dan harga barang (Price and Quantity)
    2. teori tentang distribusi pendapatan
    3. teori tentang perdagangan internasional dgn Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) dan Keunggulan Biaya Komparatif (Cost-Comparative)
    4. teori tentang akumulasi penawaran (Offer Curve)

    Falsafah Ricardo lebih memihak pada efisiensi "kapital usaha bernyawa" yaitu tenaga kerja atau buruh (labor efficiency). Teori nilai dan harga barang juga ditentukan berdasarkan nilai produktif buruh, kecenderungan upah dan imbalan jasa yang seimbang meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Dalam teori perdagangan internasional, efisiensi tenaga kerja (labor efficiency) juga meningkatkan kapabilitas pada spesialisasi produksi antar-negara yang memungkinkan adanya perdagangan. Teori Riccardo menumbuh-suburkan sistem ekonomi suatu negara yang disebut Kapitalisme, dimana kapital (alat produksi) merupakan kekuatan utama dalam ekonomi yang menentukan nilai produksi.

    Penumbuh-suburan Kapitalisme juga dipelopori oleh kebencian para kaum pengusaha dan pedagang (borjuis) dgn kaum feodal dan aristokrat, yang akhirnya terjadi berbagai revolusi politik, semisal Revolusi Perancis. Setelah kaum borjuis berkuasa, dunia semakin menggenggam erat penghisapan dan pemburuhan kaum buruh (proletar) yang nantinya akan mempelopori paham Sosialisme ala Marxisme.

    Jadi, Smith mengatakan bahwa hal terpenting dalam kegiatan ekonomi adalah Equilibrium Pasar, yang dipengaruhi bukan oleh invisible hand.

    5. John Maynard Keynes (1883-1946)

    Berpendapat bahwa pendapatan agregat harus seimbang dengan penawaran agregat (mengoreksi paham Klasik dan Neo-Klasik yang hanya berfokus pada Equilibrium Pasar). Di-dalam bukunya "General Theory of Employment" dijelaskan bahwa keseimbangan pendapatan agregat denagn penawaran agregat dapat menjadi celah pembebasan dari Krisis Global pada kuartal keempat terakhir. Invisible hand yang dikatakan adalah paket stimulus fiskal Pemerintah untk merangsang pemodalan. Paham yang dianut dunia saat ini adalah Keynesianisme ini (dengan berbagai campuran dari Klasik).

    Inti pokok dari ajaran Keynes adalah:
    1. hasrat berkonsumsi (propensity to consume)
    2. tingkat bunga (interest) yg berkaitan dgn hasrat likuiditas (liquidity preference)
    3. efisiensi marginal dari investasi modal (marginal efficiency of capital)

    Apabila melihat inti pokok di atas, pada hakekatnya teori Keynes ini dipandang sebagai suatu teori tentang pendapatan dan kesempatan kerja. Pendapatan total = konsumsi total + investasi total (agregatif) tingkat konsumsi itu tergantung dari hasrat berkonsumsi perorangan dan utility-nya (kepuasan), dan itulah fungsi pendapatan. Tingkat investasi ditentukan oleh efisiensi marginal dari investasi modal dan itu tergantung dari ekspektasi (dugaan/pengharapan).

    Jadi, kita sudah dapat beberapa inti tentang kapitalisme:
    1. kapitalisme hampir TIDAK ada bedanya dengan kolonialisme,
    2. kapitalisme dapat berkembang dengan adanya globalisasi,
    3. negara tetap di atas kapitalis, tapi secara kelas, negara di bawah kapitalis global,
    4. posisi negara berada dalam kungkungan MNC (Multi National Corporation),
    5. kapitalisme identik dengan individualisme, kepemilikan kapital, dan pemburuhan (laborer) secara tidak langsung
    6. kelahiran Sosialisme merupakan anti-tesis dari Kapitalisme.

    Apabila kita kilas-balik G30S/PKI 1965, kita bisa tarik Benang Merahnya:

    1965: kudeta PKI gagal, Marhaenisme (Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi) tumbang
    1966: Soeharto berada di karir yg bagus utk menumbangkan Soekarno
    1967: Soeharto dipilih MPRS menjadi Presiden, keluarnya UU PMA/1967

    FAKTANYA sampai saat ini: aset bumi dimiliki asing (Exxon Mobil, Freeport, dll), aset produksi lain dimerger dan diakuisisi..

    Jika kita mengaitkan teori konspirasi, berarti:

    1965: investasi Blok Barat tidak ada, yg ada hanya bantuan tanpa bunga dari Blok Timur, lalu USA mencanangkan program membumi-hanguskan sosialisme di Indonesia lewat kudeta Komunisme
    1966: PKI diadili, Soeharto naik tahta
    1967: Blok Barat bisa menanam modal di Indonesia, mengeruk hasil bumi lautan, dan kapitalis global memiliki perusahaan2 maju
    1967-1998: De-Soekarno-isasi oleh Soeharto.

    Dalam benak kita pasti akan muncul pertanyaan, kenapa pada tahun 1960-an rakyat kecil masih banyak yang susah, antri minyak tanah dimana-mana, kemiskinan merajalela, sementara upaya pendidikan kaum miskin belum bisa dilaksanakan sepenuhnya...

    Soekarno sedang melakukan berbagai usaha menegakkan marhaenisme, sebagai contoh awal adalah: Pembebasan Irian Barat (1961-1962) karena Soekarno tahu bahwa di Papua terdapat cadangan emas yang sangatlah melimpah. Usaha untuk menguasai aset-aset Nusantara telah digalakkan Soekarno demi menegakkan marhaenisme, apalagi didukung oleh semangat nasionalisme saudara-saudara kita di Papua. Akantetapi nyata-nyatanya setelah Soeharto memegang kekuasaan mutlak, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc dengn "asyik"nya merauk emas-emas yang ada di Papua, rakyat Papua termarginalkan.

    Yang di zaman Manipol USDEK Soekarno mengumandangkan kalimat "go to hell with your aid" dan yakin akan kemandirian ekonominya, tapi semua itu berakhir gara2 1 pemberontakan G30S/PKI yang terkesan "KONYOL" bila didalangi oleh PKI.

    Bila kita tarik sebuah hipotesis, sebenarnya ada pengaruh asing yang sangat berupaya mengambil aset bumi kita, tapi Soekarno merupakan "penghambat" dalam merealisasikan upaya tersebut.

    TINJAUAN UMUM

    Berdasarkan deskripsi di atas, kita telah mendapat beberapa gambaran hipotesis akhir:


    1. Soekarno tidak hanya telah mati secara jasad, tapi konsepsi, pemikiran, dan semangatnya pun telah mati
    2. Soekarno merupakan penghambat bagi kelangsungan kekuatan adidaya Blok Barat, bahkan sampai sekarang, sehingga segala atribut yg sifatnya "menghidupkan" Soekarno dlm jiwa-jiwa rakyat Indonesia sebaiknya ditiadakan
    3. Pemerintah kita sejak Orde Baru sampai sekarang merupakan antek-antek Nekolim, sehingga tugas utk "memusnahkan" roh Soekarno tidak perlu dilakukan oleh kapitalis global, cukup oleh Pemerintah
    4. G30S/PKI merupakan kudeta yg direncanakan untuk digagalkan serta kudeta dibalik kudeta, dgn tujuan seperti di atas, menjatuhkan Soekarno beserta Marhaenisme-nya
    5. Tujuan utama menjatuhkan Soekarno adalah supaya Barat bisa menjajah Indonesia, mengeruk kekayaan alam Indonesia, dan memiskinkan Indonesia, Barat takut terciptanya poros China-Korea Utara-Vietnam-Indonesia, selain itu mereka butuh SDA kita, pasar globalisasi, dan buruh dari Indonesia
    6. Menegakkan Marhaenisme kembali di Indonesia saat ini susah, perlu adanya sintesa menuju Neo-Marhaenisme.

    Beberapa solusi yg ditawarkan apabila Indonesia memang "berani" membangkitkan kembali Marhaenisme, tapi cukup susah sekalipun kita berani:

    1. Menasionalisasikan dan mengakuisisi perusahaan dan aset swasta
    2. Menutup laju trickle down dari MNC sbg lanjutan dari upaya mengakuisisi aset-aset tsb
    3. Meningkatkan SDM yg berpusat pada peningkatan pendidikan, taraf hidup, dan sektor riil

    1. Mankiw, Gregory, (2004), Principle of economics, 3rd edition, Thompson: South Westen, Ohio, (M).
    2. Apgar, William C. & James Brown, (1997), Mikroekonomics and Public Policy, Scott, Foreman and Company (A).
    3. Pindyck, Robert S. & D.L. Rubinstein, (2001), Microeconomic, 5th edition, Prentice Hall (P).
    4. Gittinger. (1982) Economic Analysis of Agricultural Project.. Worls Bank (GT)
    5. Jhon Weiss and Steve Curry (1988), Project Analysis for Developing Countries (WC)
    6. Weiss, Carol H, (1998): Evaluation Methods for Studying Programs and Policies. Prentice Hall, New Jersey. (Car)
    7. Schmid, A. Allan (1993), Analisis Biaya Manfaat, pendekatan Ekonomi Publik. Alih Bahasa oleh Nizam A. Yunus. (AS)
    8. Gilroy Coleman. Project Planning (1987), Logical Framework Approach to Monitoring and Evaluation of Agricultural and Rural Development Project. Project Appraisal VO. 2, No. 4. (GC)
    9. Winpenny. (1991) Values of the Environment: A Guide to Economic Appraisal HMSO, London (Win)
    10. Dixon, Jhon A and others (1988), Economic Analysis of The Environmental Impact of Development Projects, Eartahscan, London. (JD)
    11. Barro, RJ and Xavier Sala, Economic Growth, Mc Graw- Hill, USA, 1995
    12. Chenery H & TH Srinivasan, ed. Handbook of Developmend Economics, Vol I & II, Elsier Science pb, Amsterdam, 1988.
    13. Richard L, Meier, Developiment Planning, Mc. Graw-Hill Book Company, 1985
    14. Griffin, KB, J Enos, Planning Development, Edison Wesley Pub. Co, 1970
    15. Pindyck, R.S. dan D>l. Rubinfield.1991. Econometrics Models and Econometric Forecast, Third Edition. McGraw-Hill, Inc, New York. (PR)
    16. Ramanathan, R. 1992. Introductory Econometrics With Applications. Second Edition. Harcourt Brace Jovanovich, Inc, Orlando, Florida (RR)
    17. Dajan, A. 1987. Pengantar Metode Statistik I. Edisi Revisi, LP3ES. (DA)
    18. M.C. Ricklefs, A History of Modern Indonesia Since c. 1200 (Stanford University Press, 2002)
     
  9. edrik M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 29, 2008
    Messages:
    603
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +286 / -0
    huh...
    tau engak kalo sebenernya INDONESIA... tidak pernah benar benar merdeka. salah siapa?
    menurut gw masyarakatnya. kenapa??? kita masih tidak terbiasa dengan dunia yang sudah berubah. kita dengan mudah berubah pendapat ibarat sebuah manusia INDONESIA itu masih ABG.
    langkah langkah paling mudah di awal awal adalah.
    1. kembalikan semangat GOTONGROYONG antar sesama manusia INDONESIA.
    2. kembalikan semangat BHINEKA TUNGGAL IKA. (dimana engaka da lagi orang larang pembangunan rumah ibadah malah dibantuin dan lain lain.)
    3. bubarkan departrmen agama. agama urusan pribadi bukan negara. termasuk menghilangkan pelajaran agama dari kulikurum. serahkan ke ortu.
    4. bubrakan KPK. karena isinya sama aja koruptor. (koruptor bikin miskin rakyat tapi bikin kaya investor dan KPK bikin miskin koruptor tapi rakyatnya makin miskin soalnya investornya pada kabur) so mana yang kamu pilih??
    5. bangun desa. stop pembangunan gedung di kota banyakan dana untuk peremajaan gedung tua dan transportasi publik antar kota ke desa.
    6. pembanguan jaringan internet dan komunikasi di desa dan derah perbatasan.

    nah menurut gw langkah langkah diatas kalo berani dilakukan tentu bisa.
    INDONESIA akan kembali menjadi macan asia
    dan satu lagi jangan mengkambing hitamkan orang lain. lah wong kita yang mau kok. kita kan yang mau di bodoh bodohi. sekarang terjadi pembodohan masyarakat besar besaran oleh negara tetangga dan KPK.
    tau kan..
    Jakarta harusnya menjadi pusat wisata. kita ada TMII kenapa engak dioptimalkan? terus. dimana KPK kenapa busway hancur gitu engak diurusin? dimana coba duit 3500 dari 150 juta orang pengguna busway?? kenapa engak di audit??
    semoga temen temen kebuka. melihat masalah dengan mengedepankan logika.
    satuhal.
    tidak ada yang bisa menghancurkan sebuah negara kecuali warganya sendiri. mungkin barat menjajah kita tapi kan kita bisa memberontak mungkin bukan dari cara politik tapi dari gerakan bawahtanah masyarakatnya. inget dulu INDONESIA merdeka bukan karena politik tapi karena perjuangan masyarakatnya. politik perlu tapi ujung tombaknya kita mau apa engak.

    yang paling ditakuti dari dunia ke indonesia adalah kalo kita benar benar bersatu. karena akan jadi negara adidaya.
    intinya dari 6 point diatas gw yakin 2 periode bisa dicapai.. minimal point 1 sampe 4.
     
  10. m1cco Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 17, 2012
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +102 / -0
    Terimakasih gan atas masukannya yang bagus :beer:

    Pada prinsipnya, tidak semua yang kita lihat adalah seperti itu adanya. Hampir semua yang kita tahu tentang peradaban modern, tak lain hanyalah sebuah modul bisnis yang mekanisme-nya diatur dalam sebuah Grand Design yang cuma menguntungkan 1 golongan, yakni: SUPER-KONGLOMERASI INTERNASIONAL penguasa lembaga2 keuangan raksasa, pabrik2 senjata & perusahaan2 minyak raksasa.. Modul bisnis tersebut MENGAJARKAN kita apa2 yang harus kita sukai, dan apa2 yang harus kita benci.

    Seperti saluran Mono yang digeser Stereo. TV Tabung diganti LCD. Animasi 3D Hollywood yang semakin dahsyat setiap tahun. Tanpa disadari, kita udah begitu tidak betah berada di satu tempat tanpa pendingin ruangan, TV Kabel & sambungan internet lebih dari satu hari.

    Semua berkat jasa evolusi teknologi tentunya. TAPI teknologi tersebut TIDAK AKAN dapat menggapai kita tanpa jasa CONSUMER BANKING (Kredit Konsumen), yang paling berperan dalam menyebarkan “Kenyamanan2” tersebut ke seluruh penjuru dunia dengan kecepatan yang RUARRR BIASA!

    Roda ekonomi modern SEPENUHNYA DIDORONG oleh Kredit Konsumen.

    KONSUMEN tidak akan ke Mall kalau tidak bisa “gesek” (bayar pake Kartu Kredit).
    TOKO tidak akan beli space di Mall kalo tidak bisa bayar pake Kredit Kepemilikan.
    MALL tidak akan dibangun Developer kalo ngga dapet Kredit Konstruksi dari Bank.

    KREDIT. KREDIT. KREDIT.

    Secara fisik kita memang tidak lagu terjajah akan tetapi secara ekonomi kita masih belum merdeka,..ini merupakan implementasi dari KOLONIALISME MODERN BARAT yakni HUTANG, MEDIA & KONFLIK! MAKA KETIKA ITULAH KITA TELAH MENJADI OBYEK DARI NEW WORLD ORDER.

    KARENA BISNIS adalah esensi/hakekat sebenarnya dari NWO.

    Dipungkiri atau tidak bangsa kita disiapkan untuk menjadi NEGARA MISKIN tanpa ada harapan untuk bangkit. KARENA kerusakan yang dibuat budaya "KKN" yang dilestarikan & diwariskan oleh REZIM ORBA terhadap pada sistem pemerintahan, mental pejabat, TERLALU MENGAKAR & SULIT DIBERANTAS oleh siapapun pengganti-nya.

    TAK HANYA ITU.. Para otoritas keuangan & pejabat tinggi ekonomi saling berlomba MEMISKINKAN negara dengan memaksa Indonesia BERHUTANG milyar2 dollar setiap tahunnya kepada LEMBAGA KREDITUR milik para RAKSASA BISNIS (mis: Paris Club, IMF, dll), supaya Indonesia membayar BUNGA BESAR SETIAP TAHUN.

    Siapakah PIHAK YANG PALING DIUNTUNGKAN (PADA AKHIRNYA) adalah para konglomerasi Dinasti Rockefeller,Dinasti Ford,Dinasti JP.Morgan,Dinasti Bush & kroni (Cheney) yang menikmati hasil bumi kita di Natuna,Cepu dan juga Papua melalui perusahaan mereka Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc dengan kontrak mati yang selalu diperbarui setiap tahun.

    Generasi penerus pemimpin bangsa TIDAK PUNYA PILIHAN kecuali "Play the Game" (mengikuti permainan yang ada). Sebagian mencoba, sebagian lagi tidak peduli. Gus Dur, Megawati, SBY atau bisa juga generasi pemimpin setelahnya yang pada akhirnya mereka terpaksa mengikuti tradisi begal, rampok & maling, dengan slogan "if we don't do it, others will" akibat dari budaya "KKN" yang dilestarikan & diwariskan yang telah mengakar kuat sampai ke level yang paling bawah...
     
  11. putracl Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 6, 2010
    Messages:
    44
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +2 / -0
    Indonediaku sayang Indonesiaku malang

    kapan kita bisa bebas,ini akibat terlalu lama dijajah ama menir-menir belanda
    jadi ketularan sifat buruknya
     
  12. dixy Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 23, 2009
    Messages:
    168
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +28 / -0
    trit bung m1cco selalu menarik, teman begadang. :dandy:

    hutang itu emang menyeramkan, apalagi pemerintah Indonesia ga begitu memperhatikan jatuh tempo dari semua utang-utangnya, sekalinya utang-utangnya jatuh tempo di hari yang sama....hadehh puyeng-puyeng ampe jantungan bisa.

    Dan lagi semua hal seperti hutang, konsumsi berlebihan, korupsi (istilah korupsi mulai membosankan dan menjengkelkan)...sudah menjadi budaya dan menjadi hal yang sangat lumrah dilakukan. Sedikit ga nyambung sih, gw ga ngerti kenapa banyak orang yang selalu negative dan ngeluh, lebih-lebih menyerukan "namanya juga Indonesia", "bangsa bobrok kyk gini", dan semacamnya dengan berbagai variasi. Tidak tampak seperti malu malah lebih seperti mengedepankan kelemahan tapi dijadikan ciri khas. Terbiasa ditindas?*jd curhat :malu:

    tapi kadang dilema disaat eropa lagi krisis sedikit membantu Indonesia (rasa-rasanya). Kesempatan buat ngebantu negara maju. sisi buruknya banyak pemain asing yang naro dananya di pasar modal yang sifatnya sementara
     
  13. m1cco Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 17, 2012
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +102 / -0
    Tengkiu gan for the nice words..:malu:

    Tidak semua yang kita lihat adalah seperti itu adanya. Hampir semua yang kita tahu tentang peradaban modern, tak lain hanyalah sebuah bagian mikro DARI modul bisnis makro yang secara sistematis disosialisasikan kepada kita, UNTUK mengajarkan apa-apa yang harus kita sukai, dan apa-apa yang harus kita benci. Semua berkat jasa teknologi, consumer banking (kredit konsumen), dan tentu saja media mainstream (mis: Hollywood,dll). Semuanya adalah tentang NEW WORLD ORDER (DOMINASI DUNIA)

    Nothing personal! It's all business. :beer:
     
  14. sinyoprima Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 5, 2010
    Messages:
    50
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +2 / -0
    setuju...memiskinkan bangsa pada dunia ke tiga dan kaya SDA
    adalah
    salah satu pedoman 13 langkah Yahudi menguasai dunia
     
  15. mynameishiroko M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 6, 2011
    Messages:
    740
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +220 / -0
    tanpa kapitalisme, masyarakat Indonesia mungkin tidak akan:
    1. menikmati internet
    2. menikmati gadget terbaru dan tercanggih
    3. ngobrol bebas di berbagai forum dunia maya
    4. dst

    kapitalisme jangan dipandang dari sisi negatifnya terus...
    c'mon dude, kita yg terpuruk yg disalahkan bangsa asing
    belajar dari kesalahan, perbaiki diri sendiri, jgn terus2an mencari kambing hitam
     
  16. m1cco Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 17, 2012
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +102 / -0
    :haha: nice joke gan :haha:

    Bener sperti yang agan bilang diatas kita ga bakaln bisa menikmatin internet, gadget terbaru dan bla,..bla,..gan bangsa kita bangsa yang besar, bansa yang kaya akan sumber daya alamnya apakah kita tidak bisa menciptakan seperti yang agan bilang diatas,..Pada masa pemerintahan Soekarno kita pernah menjadi bangsa yang mandiri dalam ekonomi (bukan berarti menolak modal asing) tapi pada masa Orba kita menjadi ketergantungan akan pihak2 kapitalis..

    Jika pola pikir bangsa kita seperti yang agan sebutin tadi diatas kita kagak bakalan bisa maju gan..tanpa pihak kapitalis kita bisa maju dan besar,..kita menjadi seperti ini karena memang ini yang diinginkan oleh pihak Kapitalis yakni menjadi bangsa yang selalu tergntung akan pemodal ini tidak lepas dari NEW WORLD ORDER Seperti saluran Mono yang digeser Stereo. TV Tabung diganti LCD. Animasi 3D Hollywood yang semakin dahsyat setiap tahun. Tanpa disadari, kita udah begitu tidak betah berada di satu tempat tanpa pendingin ruangan, TV Kabel & sambungan internet lebih dari satu hari.

    Semua berkat jasa evolusi teknologi tentunya. TAPI teknologi tersebut TIDAK AKAN dapat menggapai kita tanpa jasa CONSUMER BANKING (Kredit Konsumen), yang paling berperan dalam menyebarkan “Kenyamanan2” tersebut ke seluruh penjuru dunia dengan kecepatan yang RUARRR BIASA!

    Roda ekonomi modern SEPENUHNYA DIDORONG oleh Kredit Konsumen.

    KONSUMEN tidak akan ke Mall kalau tidak bisa “gesek” (bayar pake Kartu Kredit).
    TOKO tidak akan beli space di Mall kalo tidak bisa bayar pake Kredit Kepemilikan.
    MALL tidak akan dibangun Developer kalo ngga dapet Kredit Konstruksi dari Bank.

    KREDIT. KREDIT. KREDIT.

    Secara fisik kita memang tidak lagu terjajah akan tetapi secara ekonomi kita masih belum merdeka,..ini merupakan implementasi dari KOLONIALISME MODERN BARAT yakni HUTANG, MEDIA & KONFLIK! MAKA KETIKA ITULAH KITA TELAH MENJADI OBYEK DARI NEW WORLD ORDER.

    KARENA BISNIS adalah esensi/hakekat sebenarnya dari NWO.

    Kalau pola pikir kita seperti itu kapan bisa majunya gan,...:hehe:
     
  17. shinragame M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2009
    Messages:
    645
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +839 / -0
    ane setuju ame pendapat ini slalu ad positif dan negatif nya, tp menurut ane kapitalis yg berlebihan bisa merusak ekonomi negara trsbt,
    ane lbh suka kemandiriian, kalo mo buat apa2 bikin sendiri, misal peralatan perang kayak tank, pesawattempur, buat sendiri aj. kacang kedelai nanam sendiri << lg rame ini beritanya kacang kedelai, masa smw mw import.
     
  18. mynameishiroko M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 6, 2011
    Messages:
    740
    Trophy Points:
    67
    Ratings:
    +220 / -0
    keputusan impor ekspor tuh bukan pilihan mudah. klo ga impor bisa aj terjadi kelangkaan kedelai, ujung2nya harga kedelai naik dan derivatif produk kedelai macam kecap, tempe, tahu harganya yg naik. klo harga bahan naik kan konsumen sendiri yg susah. solusinya adalah: yah anak2 lulusan IPB jangan jadi bankir dong :p...masak pada gak mau ngembangin pertaniannya.
    kemandirian emang baik, tapi kita juga harus sadar bahwa kita ga mungkin sepenuhnya mandiri. negara itu kayak manusia, dia adalah unsur individu dan sosial sekaligus.
    daripada menyalahkan kapitalisme, saya cenderung menyalahkan pola pikir yg suka mencari2 kambing hitam. Bukannya fokus untuk memperbaiki malah sibuk mencari2 kesalahan yg lain...kapan mau maju?
     
    • Thanks Thanks x 1
  19. m1cco Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 17, 2012
    Messages:
    202
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +102 / -0
    Betul gan seperti yang agan bilang, butuh proses dalam mengambil keputusan eksport-import, butuh lobi2 dll semua butuh proses. Sekarang yang jadi pertanyaannya adalah kenapa bangsa yang sbgini besar menjadi bangsa yang peng-import ??? beras import, bawang putih import, kedelai juga import semua yang ada untuk memenuhi hajat hidup orang banyak di negeri ini jangan2 hasil import ya gan ??

    Akan SULIT apabila kita mencoba menganalisa melalui peta kekuatan & percaturan politik yang ada sekarang.. Karena semua yang kita lihat skrg adalah HASIL AKHIR dari MANUVER GEOPOLITIK (politik berbasis geografi) yang sudah dicanangkan oleh ras kulit putih selama ratusan tahun! Dan sekarang mereka mulai MENUAI HASIL-nya.

    Semuanya adalah tentang NEW WORLD ORDER (DOMINASI DUNIA)

    Pada prinsipnya, tidak semua yang kita lihat adalah seperti itu adanya. Hampir semua yang kita tahu tentang peradaban modern, tak lain hanyalah sebuah modul bisnis yang mekanisme-nya diatur dalam sebuah Grand Design yang cuma menguntungkan 1 golongan, yakni: SUPER-KONGLOMERASI INTERNASIONAL penguasa lembaga2 keuangan raksasa, pabrik2 senjata & perusahaan2 minyak raksasa..

    Hampir seluruh konflik global di dunia ini motif sebenarnya adalah WILAYAH & EKONOMI.
    - Pembunuhan JFK motif utamanya adalah DAGANG SENJATA (EKONOMI).
    - Penggulingan Bung karno adalah untuk menguasai Block Cepu, Natuna dll (EKONOMI).

    Faktanya memang berkata, yang paling diuntungkan dari "Black Ops" yang di lancarkan oleh CIA adalah UNOCAL & Halliburton (perusahaan2 minyak raksasa) milik konsorsium Rockefeller, Bush, Cheney & Bin Laden. Amerika hanya "ALAT" yang memegang kendali adalah BANKIR & INDUSTRIALIS pemilik KONGLOMERASI INTERNASIONAL untuk tujuan2 MURNI BISNIS (Profit Oriented)

    Coba kita tarik ulur permasalahan ini secara kronologis umum...

    1960 - Soebandrio menyatakan "Indonesia di masa sulit", Jakarta-Beijing Axis tercipta
    1963 - isu "Dewan Djenderal", dari semua perwira TNI-AD yg masuk dalam daftar Dewan Djenderal, Soeharto selamat sentosa
    1965 - G30S/PKI, upaya kudeta militer PKI
    1966 - Supersemar keluar, pidato pertanggungjawaban Presiden "Nawaksara" Soekarno pada Sidang Umum ke-IV MPRS ditolak, pencabutan mandat parlementer dari Soekarno
    1967 - pencabutan mandat presidentil dari Soekarno dan pelimpahan mandat presidentil kpd Soeharto secara aklamasi, UU PMA No. 1/ 1967 keluar

    adakah campur tangan asing dalam peristiwa G30S/PKI ini?? apakah bisa dipastikan dalangnya PKI atau Komunis??

    coba perhatikan, Cold War antara Blok Barat vs Blok Timur semakin panas, kedekatan Indonesia ke Blok Timur, kemudian peristiwa G30S/PKI yg berimbas pada pengutukan Komunisme, lalu keluarnya UU Penanaman Modal Asing dan mengubah haluan perekonomian Indonesia dari kerakyatan menuju kapitalisme, agan menangkapnya sampai mana?

    kalo dipakai secara rasio, pas banget... Amerika sebagai Blok Barat bersama Inggris yg menganut sistem kapitalisme berupaya menjajah negara sedang berkembang (The Third World), bahkan hal ini dijelaskan secara tersirat dalam The Atlantic Charter, kasarnya "mereka boleh merdeka secara politik, tapi harus tetap dijajah secara ekonomi". Melihat sumber daya alam tinggi dan SDM rendah Indonesia, kuku-kuku kapitalis susah masuk ke Indonesia karena Soekarno, karena sistem ekonomi kerakyatan UUD'45 Pasal 33 ayat 1-3, dan karena kedekatan Indonesia dgn Komunisme.
     
  20. gaara_hisoka M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 8, 2009
    Messages:
    8,320
    Trophy Points:
    211
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +79,341 / -0
    si om penyuka teori konspirasi yap... :obhaha:

    dikit-dikit NWO... di thread sebelah juga nyalahin NWO... :obhaha:

    ---------------------

    pertanyaan selanjutnya...

    kalo om TS udah tau penyebab nya apa... sumber penyebabnya apa...

    trus usulan konkret buat solusi bagi negara yang secara hakekat belum merdeka ini apa?

    apalagi kata om TS, kuku-kuku kapitalis udah terlalu menancap dalam di sanubari sebagian besar masyarakat Indonesia ini yang cenderung konsumtif... :obiii:

    ------

    Indonesia harus di-reset aja gitu ya... :obiii:

    yang pro barat -NWO- en konsumtif dikumpulkan di satu barak trus ditembak mati aja gitu ya... biar masalah selesai... :obiii:
     
  21. abahaing Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 17, 2012
    Messages:
    19
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +7 / -0
    Freeport mengeruk kekayaan papua, rakyat papua termarjinalkan..tp OPM malah pro amerika? klo ga salah, soeharto ngundang mafia berkeley karena pendapatan indonesia kurang dari pengeluaran..pendapatan hny terbatas migas saja. BUMN hny memberikan pemasukan yg sedikit bagi APBN. sehingga RI ngutang..tp karena swasta juga ikt utang bahkan melebihi utang pemerintah makanya RI ga bisa ngapa-ngapain pas krismon 98..tau kan siapa aja yg ngutangnya byk dan eh malah bebas g ada tanggungan sama sekali..
    ga
    susah juga kalo segalanya nyalahin orang lain. harus ada perubahan dimulai dari diri sendiri..pengajaran agama mesti ditingkatkan karena ktnya agama itu dari tuhan tentu baik yah..dari pada ajaran setan, lucifer..dkk..ulama ngajarin yang bener ke pemeluknya, pendeta, pastor, dan pemuka agama yang lainnya juga sama...pendidikan moral juga selanjutnya keahlian teknologi bla"""
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.