1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Membongkar Pencapaian Orgasme Wanita

Discussion in 'Lifestyle' started by vincentrevival, Mar 29, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. vincentrevival M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 12, 2010
    Messages:
    5,337
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +2,525 / -0
    Jakarta - Apakah Anda suka bersuara atau kurang ekpresif saat bercinta? Penelitian yang dilakukan Gayle Brewer dari University of Central Lancashire dan Colin Hendrie dari University of Leeds menunjukkan suara wanita saat bercinta bisa membantu pria meraih orgasmenya.

    Dalam penelitian yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior itu, peneliti merekrut 71 wanita heteroseksual yang aktif secara seksual. Rata-rata wanita tersebut berusia 22 tahun.

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brewer, G. & Hendrie, C.A itu, para responden ditanya apakah suara yang keluar saat bercinta dilakukan karena refleks, sengaja atau konsekuensi dari mereka mendapatkan orgasme. Dari penelitian itu terungkap, wanita bersuara saat bercinta bukan karena mereka bisa mencapai klimaks.

    Wanita justru mengeluarkan suaranya saat pasangannya orgasme. Para wanita itu juga bersuara sebelum atau berbarengan saat pria ejakulasi.

    Para peneliti menduga suara yang keluar saat bercinta itu sebenarnya bagian dari anggapan wanita bahwa itulah s*ks yang ideal. Mereka percaya suara yang dikeluarkan tersebut memang diinginkan pasangannya.

    Lantas apakah bagi wanita suara mereka saat bercinta itu tidak membawa dampak apapun? "Orgasme wanita biasanya terjadi saat foreplay. Sedangkan suara dikeluarkan wanita biasanya sebelum dan berbarengan dengan ejakulasi pria," ujar peneliti.

    Mengenai jawaban dari pertanyaan di atas, Kristen Mark, seorang peneliti seksualitas dari Indiana University mengatakan, belum banyak penelitian pada area tersebut. "Tapi kita dibombardir oleh media yang mengatakan bahwa bersuara atau lenguhan itu berhubungan dengan orgasme dan kenikmatan seksual. Jadi itu bisa jadi strategi memalsukan (orgasme) karena pria kerap menghubungkan lenguhan itu dengan orgasme," jelas Mark pada Good In Bed.

    Tentu saja, memalsukan orgasme bukanlah suatu tindakan yang pintar untuk dilakukan. Apalagi jika Anda melakoninya terus-menerus.

    "Kalau Anda memalsukan orgasme, Anda memberi petunjuk pada pasangan kalau dia memang sudah melakukannya dengan benar, padahal kenyataannya dia belum bisa (membuat Anda orgasme)," ujar pakar pendidikan s*ks dan penulis Patty Brisben. "Gunakan suara atau lenguhan sebagai petunjuk bahwa Anda memang menyukai (aksinya) dan merasa senang, bukan untuk menyembunyikan yang sebaliknya," tambah Patty.

    Sementara pakar s*ks Ian Kerner menambahkan, mengeluarkan suara saat bercinta sebenarnya justru bisa membantu wanita mendapatkan apa yang mereka inginkan saat bercinta. Hanya saja perlu strategi khusus agar suara saat bercinta itu bisa membuat Anda memperoleh hal yang diinginkan.

    "Gunakan suara saat bercinta untuk mengajari pasangan apa yang memang Anda sukai. Itu bisa jadi cara Anda untuk mengatakan, 'stop, go, yes, more please', tanpa harus berkata-kata seperti polisi lalu-lintas," tutur Patty.

    Kristen Mark menambahkan, bersuara saat bercinta juga bisa membuat beberapa wanita bergairah dan membantu mereka merasakan kenikmatan. "Aku juga berpendapat banyak wanita yang merasa perlu mengeluarkan suara untuk membuat mereka meraih orgasme. Saat wanita sudah akan mencapainya, mereka bisa benar-benar bersuara dengan keras dan kemudian perlahan menjadi pelan ketika sudah mencapai puncaknya," jelas Patty yang sepakat dengan Kristen.


    sumber : http://wolipop.detik.com/read/2012/...n-suara-saat-bercinta-untuk-wanita?w992201835
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. vincentrevival M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 12, 2010
    Messages:
    5,337
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +2,525 / -0
    Jakarta - Apakah Anda suka bersuara atau kurang ekpresif saat bercinta? Penelitian yang dilakukan Gayle Brewer dari University of Central Lancashire dan Colin Hendrie dari University of Leeds menunjukkan suara wanita saat bercinta bisa membantu pria meraih orgasmenya.

    Dalam penelitian yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior itu, peneliti merekrut 71 wanita heteroseksual yang aktif secara seksual. Rata-rata wanita tersebut berusia 22 tahun.

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brewer, G. & Hendrie, C.A itu, para responden ditanya apakah suara yang keluar saat bercinta dilakukan karena refleks, sengaja atau konsekuensi dari mereka mendapatkan orgasme. Dari penelitian itu terungkap, wanita bersuara saat bercinta bukan karena mereka bisa mencapai klimaks.

    Wanita justru mengeluarkan suaranya saat pasangannya orgasme. Para wanita itu juga bersuara sebelum atau berbarengan saat pria ejakulasi.

    Para peneliti menduga suara yang keluar saat bercinta itu sebenarnya bagian dari anggapan wanita bahwa itulah s*ks yang ideal. Mereka percaya suara yang dikeluarkan tersebut memang diinginkan pasangannya.

    Lantas apakah bagi wanita suara mereka saat bercinta itu tidak membawa dampak apapun? "Orgasme wanita biasanya terjadi saat foreplay. Sedangkan suara dikeluarkan wanita biasanya sebelum dan berbarengan dengan ejakulasi pria," ujar peneliti.

    Mengenai jawaban dari pertanyaan di atas, Kristen Mark, seorang peneliti seksualitas dari Indiana University mengatakan, belum banyak penelitian pada area tersebut. "Tapi kita dibombardir oleh media yang mengatakan bahwa bersuara atau lenguhan itu berhubungan dengan orgasme dan kenikmatan seksual. Jadi itu bisa jadi strategi memalsukan (orgasme) karena pria kerap menghubungkan lenguhan itu dengan orgasme," jelas Mark pada Good In Bed.

    Tentu saja, memalsukan orgasme bukanlah suatu tindakan yang pintar untuk dilakukan. Apalagi jika Anda melakoninya terus-menerus.

    "Kalau Anda memalsukan orgasme, Anda memberi petunjuk pada pasangan kalau dia memang sudah melakukannya dengan benar, padahal kenyataannya dia belum bisa (membuat Anda orgasme)," ujar pakar pendidikan s*ks dan penulis Patty Brisben. "Gunakan suara atau lenguhan sebagai petunjuk bahwa Anda memang menyukai (aksinya) dan merasa senang, bukan untuk menyembunyikan yang sebaliknya," tambah Patty.

    Sementara pakar s*ks Ian Kerner menambahkan, mengeluarkan suara saat bercinta sebenarnya justru bisa membantu wanita mendapatkan apa yang mereka inginkan saat bercinta. Hanya saja perlu strategi khusus agar suara saat bercinta itu bisa membuat Anda memperoleh hal yang diinginkan.

    "Gunakan suara saat bercinta untuk mengajari pasangan apa yang memang Anda sukai. Itu bisa jadi cara Anda untuk mengatakan, 'stop, go, yes, more please', tanpa harus berkata-kata seperti polisi lalu-lintas," tutur Patty.

    Kristen Mark menambahkan, bersuara saat bercinta juga bisa membuat beberapa wanita bergairah dan membantu mereka merasakan kenikmatan. "Aku juga berpendapat banyak wanita yang merasa perlu mengeluarkan suara untuk membuat mereka meraih orgasme. Saat wanita sudah akan mencapainya, mereka bisa benar-benar bersuara dengan keras dan kemudian perlahan menjadi pelan ketika sudah mencapai puncaknya," jelas Patty yang sepakat dengan Kristen.


    sumber : http://wolipop.detik.com/read/2012/...n-suara-saat-bercinta-untuk-wanita?w992201835
     
  4. vincentrevival M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 12, 2010
    Messages:
    5,337
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +2,525 / -0
    Jakarta - Apakah Anda suka bersuara atau kurang ekpresif saat bercinta? Penelitian yang dilakukan Gayle Brewer dari University of Central Lancashire dan Colin Hendrie dari University of Leeds menunjukkan suara wanita saat bercinta bisa membantu pria meraih orgasmenya.

    Dalam penelitian yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior itu, peneliti merekrut 71 wanita heteroseksual yang aktif secara seksual. Rata-rata wanita tersebut berusia 22 tahun.

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brewer, G. & Hendrie, C.A itu, para responden ditanya apakah suara yang keluar saat bercinta dilakukan karena refleks, sengaja atau konsekuensi dari mereka mendapatkan orgasme. Dari penelitian itu terungkap, wanita bersuara saat bercinta bukan karena mereka bisa mencapai klimaks.

    Wanita justru mengeluarkan suaranya saat pasangannya orgasme. Para wanita itu juga bersuara sebelum atau berbarengan saat pria ejakulasi.

    Para peneliti menduga suara yang keluar saat bercinta itu sebenarnya bagian dari anggapan wanita bahwa itulah s*ks yang ideal. Mereka percaya suara yang dikeluarkan tersebut memang diinginkan pasangannya.

    Lantas apakah bagi wanita suara mereka saat bercinta itu tidak membawa dampak apapun? "Orgasme wanita biasanya terjadi saat foreplay. Sedangkan suara dikeluarkan wanita biasanya sebelum dan berbarengan dengan ejakulasi pria," ujar peneliti.

    Mengenai jawaban dari pertanyaan di atas, Kristen Mark, seorang peneliti seksualitas dari Indiana University mengatakan, belum banyak penelitian pada area tersebut. "Tapi kita dibombardir oleh media yang mengatakan bahwa bersuara atau lenguhan itu berhubungan dengan orgasme dan kenikmatan seksual. Jadi itu bisa jadi strategi memalsukan (orgasme) karena pria kerap menghubungkan lenguhan itu dengan orgasme," jelas Mark pada Good In Bed.

    Tentu saja, memalsukan orgasme bukanlah suatu tindakan yang pintar untuk dilakukan. Apalagi jika Anda melakoninya terus-menerus.

    "Kalau Anda memalsukan orgasme, Anda memberi petunjuk pada pasangan kalau dia memang sudah melakukannya dengan benar, padahal kenyataannya dia belum bisa (membuat Anda orgasme)," ujar pakar pendidikan s*ks dan penulis Patty Brisben. "Gunakan suara atau lenguhan sebagai petunjuk bahwa Anda memang menyukai (aksinya) dan merasa senang, bukan untuk menyembunyikan yang sebaliknya," tambah Patty.

    Sementara pakar s*ks Ian Kerner menambahkan, mengeluarkan suara saat bercinta sebenarnya justru bisa membantu wanita mendapatkan apa yang mereka inginkan saat bercinta. Hanya saja perlu strategi khusus agar suara saat bercinta itu bisa membuat Anda memperoleh hal yang diinginkan.

    "Gunakan suara saat bercinta untuk mengajari pasangan apa yang memang Anda sukai. Itu bisa jadi cara Anda untuk mengatakan, 'stop, go, yes, more please', tanpa harus berkata-kata seperti polisi lalu-lintas," tutur Patty.

    Kristen Mark menambahkan, bersuara saat bercinta juga bisa membuat beberapa wanita bergairah dan membantu mereka merasakan kenikmatan. "Aku juga berpendapat banyak wanita yang merasa perlu mengeluarkan suara untuk membuat mereka meraih orgasme. Saat wanita sudah akan mencapainya, mereka bisa benar-benar bersuara dengan keras dan kemudian perlahan menjadi pelan ketika sudah mencapai puncaknya," jelas Patty yang sepakat dengan Kristen.


    sumber : http://wolipop.detik.com/read/2012/...n-suara-saat-bercinta-untuk-wanita?w992201835
     
  5. vincentrevival M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 12, 2010
    Messages:
    5,337
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +2,525 / -0
    “Penelitian di Amerika menunjukkan hanya sekitar 30% perempuan mengalami orgasme,” kata Firliana Purwanti saat membuka sesinya di pertengahan acara TEDxJakarta, Minggu (1/4) lalu. Pembelaan hak perempuan sudah biasa kita dengar di seminar-seminar, terutama mengenai bagaimana perempuan seharusnya diperlakukan sederajat dengan pria. Siang itu, Firliana membahasnya dengan lebih spesifik: hak perempuan untuk mengalami orgasme.

    Saat masih berstatus mahasiswa, Firliana menemukan seminar yang mengungkapkan bahwa pemerkosaan merupakan tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Semenjak itu pula, Firliana mulai memperhatikan kepentingan wanita dalam mencapai haknya, termasuk mencapai orgasme saat berhubungan seksual.

    Siang itu Firliana berbicara di hadapan sekitar 700 peserta di TEDxJakarta yang diselenggarakan di Jakarta Internasional School. Topik tentang mitos orgasme wanita yang dipilih Firliana sesuai dengan tema acara TEDxJakarta kali ini yaitu “Deceptive Truths.” Dalam seminar ini, peserta memang diharapkan untuk meninggalkan acara dengan pemahaman kebenaran baru.

    Ada apa sebenarnya dengan orgasme? Kenapa kita sebegitu detil mengurus perempuan yang harus mencapai orgasme ketika berhubungan seksual dengan suami? Firliana tak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Ia menyampaikan contoh kasus perlakuan s*ks berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukannya dengan 16 perempuan berbeda di Indonesia. Wawancara yang dilakukan dalam 2 tahun ini adalah bagian dari penelitian untuk menunjang proyek yang sedang dikerjakannya: The Orgasm Project.

    Dalam wawancaranya, yang ditanyakan hanya satu, “Seperti apa sih pencapaian orgasme kamu?”

    Menurut Firliana, salah satu perempuan yang diwawancarainya merasa mendapat tekanan sosial yang mengharuskan dirinya tetap perawan saat menikah. Hal ini membuat sang perempuan merasa dibatasi kemampuannya dalam mencapai orgasme. Apalagi mengetahui pengalaman temannya yang diminta cerai oleh sang suami karena di malam pertama seprai tempat tidurnya tidak menyisakan bercak darah.

    Firliana lalu menambahkan bahwa menurut Slamet Suryono, dokter ahli kandungan dari UI, selaput darah wanita sangat beragam. Ada yang bolong-bolong, tipis, tebal, fleksibel, dan tidak semuanya berdarah saat melakukan penetrasi pertama kali.

    “Mitos mengenai keperawanan telah merugikan perempuan” tambahnya lagi.

    Namun menurut Firliana, ini tidak berarti wanita bisa bebas berhubungan s*ks secara sembarangan. "Kita harus tetap perawan dan perjaka sampai paling tidak kita telah merasa kritis menanggapi isu seksual yang ada di masyarakat," ujarnya.

    Perempuan sebenarnya memiliki kemampuan yang hebat dalam mencapai orgasme. Secara biologis, perempuan memiliki 8000 ujung saraf yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual, atau dua kali lebih banyak dari yang dimilki pria, sehingga perempuan dapat mengalami orgasme berkali-kali.

    Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukannya, Firliana merangkum kesimpulan bahwa untuk mencapai orgasme sebenarnya tidak sulit. Yang pertama, percaya diri dengan identitas seksualnya dengan berani memilih pasangannya sendiri. Yang kedua adalah komunikasi yang setara, karena jika salah satu pasangan lebih mendominasi biasanya akan sulit untuk mendapatkan kenikmatan berhubungan seksual. Dan yang ketiga, memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pendidikan s*ks yang kritis.

    The Orgasm Project memiliki tujuan untuk mengenalkan betapa pentingnya orgasme, karena ketika ketika kita mengabaikan hal tersebut, ekspresi bentuk lain yang terjadi adalah perkosaan, pelecehan seksual, dan poligami.

    “Melalui The Orgasm Project, mimpi saya cuma satu. Suatu hari nanti tidak hanya 30% wanita yang mengalami orgasme, tapi semua perempuan dan laki-laki ikut berorgasme,” kata Firliana saat mengakhir sesi presentasinya.

    sumber : http://id.she.yahoo.com/membongkar-pencapaian-orgasme-wanita.html
     
  6. rezabadguy M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 28, 2009
    Messages:
    516
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +6,198 / -1
    haha.. seminar apa ne?? menarik juga membahasa tentang orgasme..
    100% wanita orgasme.. berapa ronde tuh ya? kayana imposibel...
    pasti ada kelainan diantara mereka
     
  7. ary68890 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 14, 2009
    Messages:
    1,062
    Trophy Points:
    132
    Ratings:
    +1,406 / -0
    di amerika aja cuma 30% yg mengalami orgasme. klo di Indonesia gmn tuh :hehe:
    ini tantangan buat kita para pria :elegan:
     
  8. heines M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Apr 7, 2012
    Messages:
    275
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +5 / -0
    waduhhhh...ane jadi takut nanti klo calon istri ane ga perawan lagi

    apalagi ane ga tega ngeceraiin dan di agama ane pernikahan tidak bole diceraikan...
     
  9. simanciah M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 18, 2012
    Messages:
    627
    Trophy Points:
    81
    Ratings:
    +103 / -0
    ane setuju ama nyang ni.....:elegan:

    mangkanya gan ingat selalu istilah "TELITI SEBELUM MEMBELI" :cerutu:
     
  10. voidstalker84 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 2, 2008
    Messages:
    2,403
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +865 / -0
    klo gt pake beta testing dl ye? jd kek di barat gt donk?
    klo g liat2 freesex ternyata ada sisi positifnya jg. setidaknya ga bkl merit ama banci krn udh di icip2.
     
  11. vincentrevival M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 12, 2010
    Messages:
    5,337
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +2,525 / -0
    Ghiboo.com - Ada banyak tempat dimana bakteri dapat hidup dan berkembang biak. Tanpa disadari, tempat-tempat tersebut biasa kita sentuh di kehidupan sehari-hari. Akibatnya, kita bisa terkena berbagai penyakit.

    Berikut ini beberapa tempat yang menjadi sarang bakteri, seperti dilansir melalui Dailymail, Jumat (13/4).

    Kantong plastik belanja
    Kantong plastik belanjaan dari supermarket memuat semua bahan makanan, mulai dari daging merah, ikan hingga sayuran. Penelitian yang menguji puluhan kantong belanja menemukan lebih dari setengah kantong plastik belanja terkontaminasi bakteri membahayakan, seperti E. c*li.

    Keranjang buah dan sayur
    Buah dan sayuran sangat mudah menjadi layu atau busuk karena adanya pertumbuhan bakteri, sehingga dapat menyebabkan masalah gangguan pencernaan. Tempat buah dan sayuran merupakan sarang dari bakteri, seperti E. c*li, salmonella dan listeria yang bisa tumbuh dengan cepat.

    Botol air minum
    Botol air minum plastik yang dipakai berulang kali menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri berbahaya. Sebuah penelitian yang menguji puluhan botol minum anak SD menunjukkan sebagian besar proses pencucian botol air minum tak mampu untuk menghilangkan kuman. Bahkan lebih dari sepertiganya menunjukkan adanya bakteri fecal yang berasal dari kontaminasi tangan. Cuci botol dengan air mendidih seminggu sekali.

    Spons cuci piring dan kain lap dapur
    Hanya seminggu setelah pemakaian pertama, spons pencuci piring menjadi sarang bagi jutaan bakteri, seperti E. c*li dan staphylococcus, yang berasal dari kontak dengan feses. Cobalah rendam dengan air dan taruhlah ke dalam microwave dengan panas tinggi selama dua menit. Cara ini akan membunuh 99 persen bakteri.
    Penelitian juga menunjukkan bahwa wastafel lima kali lebih kotor dibandingkan toilet. Sisa-sisa makanan merupakan faktor penyebab timbulnya bakteri, seperti c*li dan Salmonella. Usahakan untuk menjaga kebersihan wastafel, mulai dari permukaan hingga lubang pembuangan.

    Mobil
    Kemudi mobil ternyata sembilan kali lebih mungkin menjadi sarang kuman dibandingkan di toilet umum. Ini disebabkan banyak pengemudi mobil yang menyetir sambil makan.
    Selain kemudi mobil, penelitian juga menemukan beberapa bakteri lain, seperti Bacilus cereus (penyebab keracunan makanan), Arthrobacter (berasal dari kulit manusia), hingga bakteri Staphylococcus banyak ditemukan pada pintu, roda kemudi dan di bawah kursi.

    Bersihkan mobil dengan vacuum dan tisu antibakteri sebulan sekali. Bersihkan juga semua sisa makanan dan sampah setelah Anda selesai melakukan perjalanan.

    Boneka
    Penelitian di University of Otago, Selandia Baru, menemukan bahwa lebih dari setengah mainan anak yang lembut, seperti boneka, merupakan sarang bagi tungau debu yang dapat memperparah demam, eksim atau asma. Hal ini disebabkan boneka secara tak disengaja dimasukkan ke mulut anak saat anak tidur, sehingga meningkatkan risiko asma.
    Untuk pencegahannya, cuci boneka sebulan sekali untuk menghilangkan alergen. Selain itu, jemur selama beberapa jam atau masukkan boneka kedalam freezer semalam.

    Keset kaki
    Penelitian dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology menemukan keset kaki dan toilet menjadi tempat patogen Sphingomonas dan methylobacterium berkembang biak, sehingga menimbulkan penyakit pernapasan.

    Coba untuk mencuci dan menjemur keset kaki setelah digunakan dan diakhiri dengan menyemprotnya menggunakan larutan antibakteri. Cuci dengan air panas bersuhu 60 derajat Celcius seminggu sekali.

    Rak sepatu
    Rak sepatu adalah sumber segala sesuatu yang dimulai dari makanan, hingga kotoran hewan yang bisa menimbulkan kontaminasi silang. Bahkan jika tidak ada patogen berbahaya di sepatu, rak akan menjadi media pertukaran kuman/bakteri saat Anda menyentuh rak lantas mengambil sepatu.

    sumber : http://id.she.yahoo.com/waspadai-8-tempat-bakteri-berkembang-080200634.html
     
  12. TURTLESCANFLY M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 22, 2010
    Messages:
    523
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +342 / -0
    Hal yang seperti ini yang aku semangat membacanya...
    akakakaka....
     
  13. corelestialbeing M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 31, 2011
    Messages:
    494
    Trophy Points:
    37
    Ratings:
    +1,207 / -0
    wew ini nih :hihi:

    perlu untuk dibaca :top:
     
  14. vincentrevival M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jan 12, 2010
    Messages:
    5,337
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +2,525 / -0
    Sebuah studi terbaru yang dilansir The British Journal of Psychiatry menyatakan bahwa sering mengonsumsi makanan olahan seperti makanan cepat saji atau junkfood dapat meningkatkan risiko depresi, serangan jantung, dan kanker. Sebaliknya, bila rajin mengkonsumsi makanan sehat seperti biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan, akan memiliki manfaat yang baik untuk melindungi kesehatan tubuh.

    Peneliti dari Inggris dan Perancis meneliti 3.486 pria dan wanita dengan usia rata-rata 55 tahun. Setiap peserta di minta untuk mengisi data kuesioner seputar jenis makanan yang dikonsumsi dan berapa kali mereka mengkonsumsinya dalam sehari.

    Setelah diteliti dengan berbagai variabel lain seperti usia dan jenis kelamin, para peneliti menemukan bahwa peserta yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji memiliki risiko yang lebih tinggi terserang depresi.

    Makanan cepat saji memang memiliki rasa yang luar biasa nikmat. Tapi, tahukah Anda jika rasa tersebut didapatkan dari tingginya zat aditif yang terkandung dalam makanan cepat saji? Bahkan tak jarang membuat Anda ketagihan untuk terus memakannya. Tingginya zat aditif dalam makanan ini tentunya bisa berdampak pada penurunan kualitas kesehatan tubuh Anda.

    Untuk itu Anda perlu memperhatikan pola makan Anda dari sekarang. Tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan pola makan yang tepat dapat membantu Anda menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan mental Anda.
    Berikut ini panduan pola makan yang baik untuk membantu tubuh tetap sehat dan terbebas dari depresi.

    Hindari Makanan Olahan
    Makanan olahan cenderung menggunakan zat aditif seperti gula, garam, lemak, dan penyedap rasa yang berlebihan. Kelebihan zat-zat ini dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti jantung, kanker, dan stroke. Ganti kebiasaan Anda dengan makan banyak sayur dan buah-buahan.

    Biasakan Sarapan
    Orang yang biasa sarapan di pagi akan lebih bertenaga sepanjang hari daripada yang tidak sarapan. Membiasakan sarapan juga dapat mencegah Anda mengonsumsi porsi makan yang terlalu besar saat makan siang.

    Konsumsi Camilan Sehat
    Daripada ngemil setoples keripik kentang, lebih baik Anda menggantinya dengan segenggam kacang-kacangan. Selain rendah kalori, kacang-kacangan dapat menutrisi tubuh Anda dengan kandungan protein yang lebih tinggi daripada keripik kentang. Seperti kita ketahui bahwa protein dapat membuat perut Anda kenyang lebih lama.

    Biasakan Membaca Label Makanan
    Jadilah konsumen yang cerdas dengan selalu membaca label kemasan makanan sebelum Anda mengonsumsinya. Penelitian menunjukkan, orang yang rajin membaca label makanan mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas.

    Biasakan Makan di Rumah
    Dengan makan di rumah, setidaknya Anda bisa menentukan sendiri menu sehat apa yang bisa Anda santap bersama keluarga. Sekaligus memberi pendidikan pada putra-putri Anda bagimana menerapkan pola makan sehat untuk hidup lebih sehat.

    Imbangi pola makan sehat di atas dengan rajin berolahraga 3-4 kali seminggu agar kesehatan Anda sekeluarga tetap terjaga. Salam sehat.

    sumber : http://id.she.yahoo.com/hindari-junk-food-agar-tak-mudah-depresi-230046835.html
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.