Ritual kesadaran spiritual

Hmm.. Jadi intinya terdapat 2 macam kesadaran spiritual?
Ritual > Yang membuka kesadaran untuk terhubung secara vertikal kepada Tuhan dan
Persembahan > Yang melakukan kegiatan "Trading/Jual-Beli/Bartar antar sesama makhluk.

Kalau persembahan tuh antar sesama makhluk maksud dari sesama makhluk ini berarti sesama manusia? atau sesama makhluk lain selain manusia?

 

Hmm, pembahasan dan judulnya kurang "nge-link" om ...
Judulnya kesadaran spiritual, tapi isinya lebih ke kegiatan spiritual ..

Ayo om dikembangkan lagi donk.

 

yah sama aja kayak ibadah dong Om???
selain ibadah apa lagi? apa bertapa juga termasuk di dalemnya???

 

saya akan coba menguraikan postingan TS dengan bahas yang lebih sederhana. semoga lebih bisa dipahami.

Spoiler: dua jenis tujuan ritual

Untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi, kita perlu melakukan "ritual" tertentu.
"Ritual" di sini jangan melulu diartikan sebagai bertapa/upacara2 tertentu saja. Tetapi lebih ke: segala tindakan yang sudah dirumuskan, yang dilakukan untuk tujuan tertentu.
Jadi, sarapan pagi itu juga bisa disebut ritual asalkan "disadari apa tujuannya" dan "dilakukan dengan aturan2/prosedur2 tertentu". Kalo cuma asal telan aja, berarti bukan ritual.



Nah, ritual untuk pencapaian spiritual kan macem2. Di setiap agama atau aliran kepercayaan (ngikutin kamus versi pemerintah indonesia) pasti ada banyak ritual yang dianggap resmi/sah. Saya mencoba untuk netral dengan tidak mengambil contoh dari agama/kepercayaan tertentu. Intinya, di masing2 aliran keyakinan sudah ada aturan2 baku ritual, lengkap dengan tujuan dan prosedurnya masing-masing.
Sayangnya, sering kita lebih disibukkan dengan prosedur/aturan/hukum, tapi lupa tujuannya.



Nah, maksud TS adalah: umumnya ada dua "tujuan" ritual spiritual.
1. Tujuan yang asli >> "Ketuhanan" atau "Pencerahan" atau "Penyatuan" atau "Kesucian" atau istilah2 lain (harap jangan ditanggapi secara SARA ya, ini saya pake bahasa universal).
2. Tujuan yang sesat/keliru >> perdagangan atau "barter jasa" antar manusia, atau antara manusia dengan mahkluk lain. Misalnya pesugihan, kesaktian, guna-guna, dll. Soalnya ada "harga yang harus dibayar" (baik di awal maupun di belakang nantinya).


Semoga bisa dipahami.

 

Menurutku kegiatan ritual itu bisa disamakan dengan ibadah.
Ibadah adalah upaya yang kita lakukan sebagai perwujudan takluk kita pada sang pencipta.
Dengan cara menjalani perintahnya dan menjauhi larangannya.

 

jadi kalau ke hal2 gaib itu hubungan secara vertikal, horizontal atau diagonal ?

 

Diagonal kak..karena mahluk Tuhan dan tidak sama dengan manusia wujudnya

 

heh ... emang ada hubungan secara diagonal ... ...
vertikal --> hubungan kepada Tuhan
horizontal --> hubungan kepada sesama makhluk, tidak perduli apakah itu manusia, hewan, ataupun makhluk (benda) mati, atau bahkan kepada makhluk ghaib.

 

sekedar menambah pengertian dr kata "ritual" itu sndiri..

Spoiler: Kesadaran Spiritual mnrut Ilmu Psikologi

Kesadaran spiritual ini menampakan adanya suatu yang tidak bisa
dicapai oleh indera fisik dan juga diterawang oleh rasio manusia. Kemampuan
otak manusia terbatas kepada alam dunia (fisik) tetapi realitas dibalik alam
dunia (metafisika) otak sudah tidak mampu. Sekarang yang berperan bukan
rasio akan tetapi yang berperan adalah qalbu (hati), yang tugasnya adalah
“merasakan”.
Merasa kaget dan terkagum, seperti orang yang terkesima ketika
mengetahui tentang sesuatu yang belum pernah didengar, dilihat, diraba
selama hidupnya di dunia, akan keteraturan alam mikrokosmos maupun
makrokosmos.
Orang yang hanya memiliki kesadaran rasio belum mampu menangkap
“makna” di balik realitas materi. Jagad raya ini tidak terjadi dengan
sendirinya, kebetulan akan tetapi ada Dzat yang mengatur dengan sempurna.
Dalam ilmu pengetahuan kelompok ini dinamakan ilmuan materialis yang
berhadapan dengan kelompok agamis yang berkeyakinan adanya semacam
“energi” yang mendorong dan mengatur jagad raya.
“Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah
Allah Maha meliputi segala sesuatu”
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah
Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar
meliputi segala sesuatu .
Otak rasional hanya terbatas jangkauanya kepada benda-benda yang
bersifat fisik (materi), tetapi hati merasakan adanya imateri yang menggerakan
alam jagad raya ini
Dengan hati yang jujur dan terbuka alam jagad raya ada yang mengatur
dan menciptakan, tetapi kebanyakan manusia ingkar dan sombong tidak mau
mengakuinya disebabkan ego dan kemampuan yang dimilikinya yang telah
menutupi mata hatinya (hati nurani).
Tanpa disadari mata berkedip, hidung sebagai jalan lalu lintas keluar
masuknya nafas, jantung yang memompa dan mendistribusikan darah ke
seluruh tubuh yang mana mereka bekerja tanpa permintaan kita. Mereka terus
berproses dengan teraturnya untuk memenuhi kelangsungan hidup kita. Tuhan
tidak bosan terus mensuplai yang menjadi kebutuhan manusia, Allah nafas
kehidupan.
Dengan kesadaran spiritual bisa merasakan dan menemukan “sosok”
yang menggerakan kehidupan jagad raya. Kalangan mistikus islam
menyebutnya “ma’rifat” terkesima menyaksikan Kebesaran dan Kejeniusan
Tuhan menggerakan jagad mikrokosmos dan makrokosmos. Kesadaran ilmiah
manusia terbatas memahami dan mengetahui fenomena yang nampak.
Kesadaran spiritual yang menjembatani keterputusan mata rantai dengan
realitas non-fisik. Mata nurani mencapai puncak spiritualitas berproses
melalui kesadaran indera kemudian kesadaran rasio yang dituntun oleh buku
petunjuk Tuhan melalui utusan-Nya. Rasio memiliki dua fungsi, yakni ; pertama otak organik yang
tugasnya untuk kerja kognitif (mengerti, memahami) hal-hal yang bersifat
material. Kedua otak fungsional yang tugasnya adalah untuk menalaah,
mengerti dan mengambil hikmah atas fenomena yang ada. Juga berfungsi
moral etis untuk membedakan baik buruk. Manusia yang mengenyampingkan
akal yang telah dianugerahkan Allah termasuk manusia yang telah jatuh
derajatnya sama dengan binatang bertubuh manusia.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2244559-kesadaran-spiritual/

 

Hmm..q juga bingung kak soalnya setau aq kan hubungan horisontal cuma sama sesama mahluk hidup gitu..kan benda gaib bukan mahluk hidup butuh referensi juga nih kak

 

y spt yg sdh sy jelaskan td ...
vertikal --> hubungan makhluk (ciptaan) kepada Tuhan (pencipta)
horizontal --> hubungan makhluk dengan sesama makhluk

that's it ________________________

 

bikin teori baru "hubungan diagonal" aja gan..
yaitu hubungan makhluk (ciptaan) kepada Tuhan (pencipta) tetepi lewat jalan makhluk-Nya/materi ciptaan-Nya yg lain..
tujuannya sama, tp jalannya lbh lama..abis diagonal khan miring lbh panjang gan..

 

^^
NO sir ... IMO, itu yg dinamakan syirik
-----------------------------------------------------
sama kyk menyembah Tuhan, tp lewat berhala ...
penyembah berhala (orang dulu) kalo ditanya "siapa yg ente sembah :?" ... g bakalan jwb nyembah berhala
mreka pasti jawab "Tuhan (pake istilah ini aj biar lebih universal)" ...
kalo ditanya lg "terus berhalanya :?" ... mreka bakalan jawab "itu 'mah cuman buat perantara aj"

 

Iya sih secara umum ada 2..klo ada diagonal ntar malah ada teori baru

 

ya ibadah aja lah,,, g usah spirit yg aneh"...

 

HMM ikut menyimak saja. lanjutkan penjabaran nya.

 

btw ane dpt kesimpulan gan

orang pke dukun pasti percaya ada Tuhan, klo g kok pake dukun.
tp biasany c5 cari harta cepet

 

Sama seperti ibadah gitu gan..??
ane kok sulit memahaminya

 

maksud saya berhubungan utk lbh mengenal Tuhannya..
bukan brarti qta berhubungan dgn makhluk trus qta sembah makhluk ciptaannya..klo itu ya jelas syirik..
toh qta jg bisa mengenal Tuhan dan belajar utk menyembah Tuhan dr makhluk ciptaan-Nya..
toh dgn berhubungan dgn makhluk-Nya qta bisa lbh belajar ttng kuasa-Nya jg..